Mohon tunggu...
Aulia Rizkinanda
Aulia Rizkinanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka berlari

Selanjutnya

Tutup

Trip

Semarang Contemporary Art Gallery Tempat Karya Seni dengan Desain Interior Minimalis dan Instagenic

4 Juli 2022   12:52 Diperbarui: 6 Juli 2022   20:30 1662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto:by Twitter@dandinarendra)

Salah satu tempat wisata berbau sejarah dan seni di Semarang bisa di temukan di Semarang Contemporary Art Gallery atau lebih mudahnya di sebut sebagai Galsem yang berarti Galeri Semarang.

Semarang Gallery ini adalah salah satu museum seni yang cukup terkenal dan sampai saat ini masih sangat popular di kalangan wisatawan terutama para pecinta seni. Karya- karya seni yang dipamerkan disini merupakan hasil tangan dingin para seniman handal dari seluruh penjuru Nusantara.

Semarang Contemporary Art Galery. Museum bernuansa modern dengan bangunan interior minimalis berwarna putih. Bertempat di Jalan Taman Sigunting Nomor 5-6, Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang. Untuk bisa menjangkau lokasi ini kamu harus berkendara sajauh 3,8 kilo meter dari Kawasan Simpangg Lima Semarang.

Akses menuju Semarang Gallery bisa dilalui oleh kendaraan pribadi seperti motor, mobil maupun transportasi publik, atau bisa juga dengan berjalan kaki. Supaya lebih memudahkan kamu bisa memanfaatkan aplikasi pentunjuk jalan seperti Waze melalui ponsel masing- masing atau ikuti arahan navigasi Google Maps atau Apple Maps.

Galery Semarang ini buka pada hari Selasa-Minggu dengan waktu operasional pukul 10.00-16.30 WIB. Untuk tiket masuknya hanya di bandrol dengan harga Rp.20.000 per orang. Harga tersebut dipertimbangkan karena untuk mengapresiasi karya seni dan pembatasan momen sesuka hati.

Dulunya, Pada tahun 1882 banguna  ini merupakan bangunan dengan dua lantai tempat tinggal Pastur L Prinsen dan tempat ibadah untuk umat Katolik. Kemudian diruntuhkan dan di bangun Gedung baru pada tahun 1918.

Arsitektur Gedung ini dikonsep seperti gaya Spanish Colonial. Tepat di depannya adalah taman yang sering dipakai oleh para serdadu Belanda yang berparade, Paradeplein Namanya.

Pada tahun 1933, Oei Tiong Ham Concern, Pemilik perusahaan asuransi pertama di Indonesia "De Indische Lloyd" menempati Gedung ini. Seiring berjalannya waktu, Bangunan ini diambil alih oleh pengusaha pribumi termuka di Semarang Taspirin.

Dan di Tahun 2007, pemilik Semarang Contemporary Art Galery, Chris Dharmawan melakukan di Gedung ini. Pada Akhirnya pada tahun 2008 Galeri Semarang Diresmikan.

Kawasan Kota Lama Semarang memang lekat dengan unsur sejarah. Terutama pada Gedung, jalanan, dan pepohonan di sekitarnya. Terkenal dengan bangunan-bangunan jaman kolonial, sehingga tak heran jika daerah ini dijuluki sebagai Little Netherland. Lihat saja hasil jepretan diatas, keren punya kan buat dipajang di sosial media.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun