Mohon tunggu...
AULIA WULAN
AULIA WULAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Sejarah UM

Saya menyukai konten-konten yang berkaitan dengan sejarah, oleh karena itu saya senang membaca ataupun menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Praonan: Pesona Budaya Bumi Lekok Pasuruan

2 Maret 2023   14:53 Diperbarui: 2 Maret 2023   15:13 900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Kominfo Kota Pasuruan, 2022) 

Bangsa Indonesia begitu sarat akan keragaman budaya. Dari tanah Sabang hingga Merauke tak sedikit dijumpai rumpun suku-suku lokal dengan seribu keeksotisannya, tak luput juga di belahan timur Pulau Jawa. Persisnya ialah wilayah Pasuruan yang membentang luas dengan elok, sisi utaranya berseberangan langsung dengan hamparan Selat Madura. Dibalik luasnya "Kota Santri" ini terdapat sebuah kecamatan kecil yang menapak di pantai utara, Lekok namanya. Jadi tak heran bilamana masyarakatnya betul-betul mendayagunakan sumber daya laut untuk menopang kehidupan perekonomiannya. Bertempat tinggal di kawasan pesisir menjadikan masyarakatnya memiliki kebiasaan-kebiasaan yang unik dan khas. Mereka mempunyai budaya sendiri dalam membina interaksi dengan alam sekitarnya.

Praonan disebutnya. Suatu tradisi khas Pasuruan yang dilaksanakan pada Hari Raya ketujuh Idul Fitri atau biasa dikenal dengan sebutan "Lebaran Ketupat". Tradisi ini diadakan secara sederhana dengan maksud untuk mengukuhkan tali silaturahmi yang baik antar masyarakat desa. Mulanya, para nelayan menetap di sekitar pesisir sekadar menjalankan tradisi ini untuk menjamu sanak saudara jauh dengan berlayar di sekitaran laut mengendarai perahu menikmati riak-riak ombak diiringi kicauan burung yang beterbangan. Perahu-perahu yang dipakai pun dihias seindah mungkin sampai-sampai tampak macam festival perahu hias, cat bermacam warna dengan corak beragam serta bendera juga rumbai-rumbai yang melambai indah diterpa angin. Akibat banyaknya orang luar yang mulai tertarik, lambat laun tradisi Praonan ini diwujudkan macam acara besar yang dirayakan saban tahun. Tak hilang cerdiknya, masyarakat setempat pun menjadikannya sebagai ladang pendapatan mereka.

Di pagi hari saat Lebaran Ketupat, beribu-ribu orang baik lokal maupun luar berasak memadati kawasan pesisir pantai untuk berwisata bahari. Menikmati kecantikan panorama laut utara Pulau Jawa dengan menaiki perahu hias yang disewakan untuk berkeliling mengarungi laut lepas. Tak perlu tarif mahal, pengunjung cukup mengeluarkan uang sebesar 10-15 ribu saja. Teriknya sang surya yang begitu menyengat bahkan tak mampu menyurutkan kegembiraan para pengunjung. Perayaan tradisi Praonan ini juga turut dimeriahkan oleh adanya panggung hiburan, atraksi, dan perlombaan.

Uniknya, dalam perayaan Praonan ini terdapat perlombaan khas Lekok yang dikenal dengan sebutan "Skilot". Skilot sendiri terdiri dari dua kata yakni "ski" yang berarti selancar dan "lot" atau dalam bahasa Madura disebut "celot" yang berarti lumpur. Jadi, skilot dapat diartikan sebagai atraksi selancar di atas lumpur. Asal mula perlombaan ini diasumsikan berawal dari kebiasaan para leluhur nelayan Lekok yang begitu gemar memburu kerang di pesisir pantai. Dalam perlombaan skilot ini, para peserta diharuskan berselancar cepat di lumpur sembari menangkap kerang, ikan, kepiting, dan belut sebanyak mungkin. Bagi para pemenang tentunya akan memperoleh hadiah berupa sejumlah uang. Tak mengherankan bilamana perayaan tradisi ini sangat dinanti-nanti oleh masyarakat lokal maupun luar. Selain untuk meramaikan suasana Lebaran Ketupat, tradisi Praonan ini juga dapat menjadi kearifan lokal khas Pasuruan yang bisa dijadikan sebagai perantara sosial dalam membina kekerabatan yang apik antar masyarakat.

Sumber:

Hartik, A., & Damanik, C. (2016). Skilot Atau Selancar Lumpur: Tradisi Tahunan Saat Lebaran Ketupat. https://regional.kompas.com/read/2016/07/13/13541501/skilot.atau.selancar.di.lumpur.tradisi.tahunan.saat.lebaran.ketupat

Kominfo Pasuruan. (2022). Tradisi Peraon: Cara Warga Pasuruan Menikmati Lebaran Ketupat. https://pasuruankota.go.id/2022/05/09/tradisi-peraon-cara-warga-pasuruan-menikmati-lebara-ketupat/

Triadiyatma, A. (2016). Model Penyelesaian Konflik Nelayan Berbasis Kearifan Lokal Sebagai Modal Sosial di Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan. SKRIPSI: Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya. https://repository.unair.ac.id/54307/13/2.%20FULLTEXT%20PSI%2057-16%20Tri%20m-min.pdf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun