Mohon tunggu...
Aulia CahyaPutri
Aulia CahyaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - S1 Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

- Aulia Cahya Putri

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Penelitian Ungkap Tantangan dan Kebutuhan Family Caregiver dalam Merawat Pasien Stroke di Rumah Sakit Wava Husada

6 Desember 2024   20:35 Diperbarui: 6 Desember 2024   20:37 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malang, Indonesia -- Stroke tidak hanya menjadi masalah kesehatan yang serius bagi individu yang mengalaminya, tetapi juga memberikan dampak besar pada keluarga, terutama bagi para family caregiver yang mengambil peran sebagai perawat utama. Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Anis Ika Nur Rohmah, seorang dosen keperawatan dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang (FIKES UMM), mengungkapkan kebutuhan mendasar caregiver keluarga dalam merawat pasien stroke di Rumah Sakit Wava Husada, Kepanjen, Malang.

Tujuan Penelitian dan Metodologi

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan prioritas para caregiver keluarga dalam menjalankan peran vital mereka. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, penelitian melibatkan 62 caregiver yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner FNQ (Family Needs Questionnaire), sebuah instrumen yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya, untuk memastikan bahwa informasi yang diperoleh benar-benar mencerminkan kebutuhan riil para caregiver. Hasil dari data tersebut kemudian dianalisis secara deskriptif untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang kebutuhan utama yang dirasakan oleh responden.

Profil Responden dan Beban Peran Caregiver

Mayoritas responden dalam penelitian ini adalah perempuan (69,4%) dengan rentang usia antara 36--45 tahun (33,9%). Tingkat pendidikan sebagian besar hanya sampai jenjang SMP (45,2%), menunjukkan keterbatasan dalam akses terhadap sumber daya edukasi yang lebih tinggi. Sebagian besar responden berprofesi sebagai ibu rumah tangga (46,8%) dan merawat pasien dengan jenis stroke iskemik (72,6%). Fakta ini menunjukkan bahwa banyak caregiver adalah individu yang berada pada usia produktif, tetapi harus menghadapi beban tambahan sebagai caregiver tanpa dukungan informasi atau sumber daya yang memadai untuk melaksanakan perawatan secara optimal. Selain itu, rendahnya tingkat pendidikan dan status pekerjaan sebagai ibu rumah tangga juga memperbesar potensi beban emosional dan finansial yang mereka hadapi selama menjalani peran ini.

Kebutuhan Utama Family Caregiver

Penelitian ini mengungkapkan bahwa kebutuhan utama caregiver keluarga adalah informasi kesehatan, dengan tingkat prioritas mencapai 89,96%. Informasi yang diinginkan mencakup edukasi mengenai penyakit stroke, termasuk penyebab, gejala, dan prosedur penanganan, serta bagaimana cara mencegah komplikasi. Mereka juga memerlukan panduan yang jelas tentang cara merawat pasien di rumah, termasuk pengetahuan tentang pengobatan, rehabilitasi, dan perawatan sehari-hari.

Selain informasi, caregiver juga sangat membutuhkan dukungan profesional (88,30%) dari tenaga medis seperti dokter, perawat, dan fisioterapis. Dukungan ini dianggap penting untuk memberikan arahan praktis yang dapat membantu mereka menangani kondisi pasien secara efektif dan tepat waktu. Dukungan komunitas (87,30%) menjadi kebutuhan lain yang cukup signifikan, mencerminkan keinginan caregiver untuk memiliki jaringan sosial atau komunitas pendukung yang bisa membantu mereka berbagi pengalaman dan merasakan solidaritas dalam menghadapi tantangan serupa.

Tekanan psikologis yang dialami oleh caregiver juga menempatkan dukungan emosional sebagai salah satu kebutuhan utama, dengan tingkat prioritas sebesar 80,19%. Beban mental akibat tanggung jawab yang besar seringkali membuat caregiver merasa lelah secara emosional, sehingga mereka memerlukan dorongan moral dan kesempatan untuk berbicara atau berkonsultasi dengan orang-orang yang memahami situasi mereka. Selain itu, banyak caregiver ingin lebih dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan terkait pengobatan pasien, menunjukkan kebutuhan untuk berpartisipasi aktif dalam perawatan (78,71%). Dukungan instrumental seperti bantuan finansial dan fasilitas pendukung mencatat prioritas yang lebih rendah (66,49%), tetapi tetap dianggap penting untuk memastikan keberlangsungan perawatan yang layak bagi pasien sekaligus membantu meringankan beban keluarga.

Rekomendasi Penelitian

Hasil penelitian ini menekankan bahwa pemenuhan kebutuhan para caregiver adalah langkah penting untuk meningkatkan kualitas hidup baik bagi pasien stroke maupun keluarga mereka. Rumah sakit, komunitas, dan pemerintah diharapkan dapat bekerja sama untuk menyediakan program edukasi yang berkelanjutan, yang meliputi pelatihan praktis tentang cara merawat pasien, pengetahuan tentang penyakit stroke, serta pencegahan komplikasi. Edukasi ini dapat dilakukan melalui seminar, penyuluhan, atau modul berbasis daring yang mudah diakses oleh masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun