KOMPASIANAKesulitan makan pada anak menjadi salah satu tantangan terberat bagi orangtua khususnya ibu. Masalah pola makan yang sering terjadi pada anak seperti picky eater menjadi penyumbang terjadinya peningkatan status gizi kurang maupun gizi buruk pada anak Indonesia. Picky eater adalah perilaku pilih-pilih makanan. Populasi kejadian picky eater terbanyak ditemukan pada  anak  prasekolah karena kemampuannya untuk makan mulai berkembang pada usia ini sehingga anak juga memiliki hak untuk dapat memutuskan makanan yang disukai atau tidak sukainya.Â
Berdasarkan pengamatan didapatkan bahwa anak dengan picky eater dinilai cenderung memiliki berat badan rendah. Hal tersebut disebabkan karena asupan protein, mineral dan energi dalam rentang nilai rendah jika dibandingkan dengan anak - anak yang tidak picky eater. Apabila  pola konsumsi ini berlangsung lama, maka status gizi anak akan semakin tergangguu dan yang lebih parah lagi menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi tidak optima sehingga imunitas menurun dan dapat meningkatkan morbiditas atau angka kematian pada anak.
Kondisi picky eater pada anak dapat dipengaruhi beberapa faktor, yaitu tempramen anak, faktor pola asuh orangtua yang sering memaksa anak ketika makan dan kebiasaan memberikan reward (hadiah) atas dasar makan dinilai mampu meningkatkan kejadian picky eater pada anak. Oleh karena itu sebagai orangtua harus selektif dalam memberikan asupan makanan yang berkualitas sehingga kebutuhan gizi seperti karbohidrat, protein dan vitamin dapat terpenuhi dari jenis makanan yang dikonsumsinya.Â
Adapun cara - cara yang dapat dilakukan dalam menghadapi anak dengan picky eater yaitu latih anak untuk menerima makanan yang diberikan secara pelan-pelan untuk menghindari anak mengganti makanan tinggi energi lainnya, kenalkan anak makanan sehat yang bervariasi secara bertahap sehingga anak tidak akan cepat bosan untuk mengonsumsi makanan yang diberikan Hal ini dilakukan dengan tujuan agar kebutuhan gizi anak tetap tercukupi. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H