Apa saja mekanisme pertahanan menurut Freud?
Terdapat 3 jenis kecemasan yang dialami manusia, yaitu :
- Kecemasan realistis, ketakutan ini adalah asal dari ketakutan neurotik dan ketakutan moral.
- Kecemasan Neurotik, ketakutan akan hukuman yang akan diterimanya, datang dari unsur lebih berkuasa darinya. Pada kecemasan neurotik orang berada dalam keadaan stres.
- Kecemasan moral, takut melanggar standar nilai yang ada. Dalam kecemasan moral, orang tetap rasional saat memikirkan masalah mereka.
Menurut Freud terdapat 9 mekanisme pertahanan :
- Represi : Menekan segala sesuatu seperti ingatan, pikiran yang dapat menimbulkan rasa takut di luar kesadaran.
- Pembentukan reaksi : Aksi defensif seperti, mengganti perasaan yang memicu kecemasan dengan perasaan yang berlawanan dalam kesadaran. Misalnya kebencian digantikan oleh cinta.
- Proyeksi : Mengubah ketakutan neurotik pada ketakutan realistis pemicu impuls internal yang mengancam untuk diproyeksikan ke objek eksternal.
- Displacement : Seseorang tidak melakukannya dapat melimpahkan perasaan tertentu kepada orang lain (orang ketiga) karena hambatan superego.
- Rasionalisasi : Dinamika yang sebenarnya dilarang oleh superego, tetapi mencari pembenaran sampai tindakan tersebut tampak dibenarkan.
- Supresi : Menekan sesuatu yang membahayakan ego dilihat dalam ketidaksadaran. Misalnya, menekan kompleks Oedipoes compleks.
- Sublimasi : Dorongan yang tidak diizinkan oleh superego, tetapi dilakukan dengan lebih tepat sesuai tuntutan masyarakat. Misalnya: pembunuhan dalam perang.
- Kompensasi : Berusaha menutupi kelemahan dengan mencapai kesuksesan yang lebih besar. Beginilah cara ego menghindari ejekan atau menghilangkan perasaan rendah diri.
- Regresi: Menghindari ancaman ego. Misalnya, jika individu mencoba untuk kembali ke tingkat perkembangan yang lebih rendah, ia menjadi kekanak-kanakan lagi.
Pemikiran Freud tentang sistem kepribadian (seksualitas),
- Fase Oral. Fase ini dimulai usia 0 - 3 tahun. Area utama aktivitas kepuasan seksual yang dipilih oleh insting seksual adalah mulut.
- Fase Anal. Fase ini di usia 1 - 3 tahun. Rektum adalah area penting dari aktivitas dinamis, kateksis, dan antikateksis berfokus pada kesenangan duduk di pispot. Fase ini membentuk pengendalian diri.
- Face Falis. Fase ini dimulai usia 6 - 7 tahun. Terdapat kenikmatan seksual pada alat kelamin, namun berbeda dengan kepuasan seksual orang dewasa. Pada tahap ini, kepuasan dari aktivitas seksual tidak dikaitkan dengan tujuan mengembangkan keturunan. Seperti contoh anak cemburu dengan alat kelamin ayahnya.
- Fase Latent. Fase ini dimulai usia 7 – 12 tahun. Pada tahap ini anak mengembangkan keterampilan untuk sublimasi, yaitu mengganti kepuasan libido dengan kepuasan non seksual, khususnya di bidang hubungan teman sebaya (pubertas).
- Fase Genital. Fase ini dimulai usia 12 – Dewasa. Tanda Pertumbuhan seperti suara, payudara, dll. Impuls seksual mulai disalurkan seperti aktivitas kelompok, orientasi sosial, realistis, dan altruistik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!