Mohon tunggu...
Aulia Rahmahdina
Aulia Rahmahdina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Kedokteran Hewan Universitas Airlangga 2024

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pengalaman Umrah di Bulan Ramadan: Berkah yang Tak Terlupakan

3 Januari 2025   20:23 Diperbarui: 3 Januari 2025   20:21 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Ka'bah, Makkah

Bulan Ramadhan menjadi bulan yang selalu dirindukan umat Islam. Bulan ini memiliki banyak sekali keutamaan. Pada bulan ini, Al Quran turun pertama kali sebagai wahyu yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW. Bulan Ramadan istimewa karena pada bulan ini Allah memberikan banyak pengampunan, pahala yang berlipat ganda, serta adanya malam Lailatul Qadr yang diimpikan seluruh umat Islam.

Banyaknya keutamaan pada bulan Ramadan membuat umat Islam berlomba lomba mencari pahala sebanyak banyaknya. Salah satunya yakni menunaikan ibadah umrah di bulan suci Ramadan. Dikatakan bahwasanya melakukan umrah di bulan Ramadan mendapat pahala layaknya melaksanakan haji bersama Rasulullah SAW. Dengan demikian, bulan Ramadan menjadi pilihan istimewa bagi seluruh umat Islam untuk melaksanakan umrah.

Bulan Ramadan merupakan kesempatan bagi umat Islam untuk memperbanyak amal ibadah, mengumpulkan sebanyak banyaknya pahala. Melakukan umrah di bulan Ramadan tentunya menambah keistimewaan tersendiri. Selain perasaan dekat dengan Allah melalui khusyuk ibadah, jamaah juga dihadapkan dengan tantangan fisik yang berat. Mulai dari cuaca yang panas, padatnya jamaah, dan juga kesehatan tubuh. Pengalaman ini tidak hanya memberikan pengalaman spiritual yang spesial, tetapi juga memperkuat ketahanan fisik dan mental dalam beribadah.

Umrah di bulan Ramadan adalah hal yang istimewa. Keutamaannya membuat umat Islam berbondong-bondong untuk mendapatkannya. Pada bulan Ramadan, kesempatan untuk dekat dengan Allah SWT lebih banyak dan lebih mendalam. Seluruh ibadah yang kita lakukan akan dilipat gandakan berkali-kali lebih banyak. Ibadah di Makkah dan Madinah memiliki nilai pahala 1.000 hingga 100.000 kali lipat dari tempat lain. Apalagi jika dilakukan saat bulan suci Ramadan. Oleh karena itu, seorang muslim selalu berupaya untuk mampu umrah di bulan Ramadan.

Ketika di sana, semua orang akan berlomba untuk beribadah. Bayangkan, orang-orang bisa hanya berdiam diri di dalam masjid lebih dari berjam-jam, bahkan seharian hanya untuk beribadah sebanyak-banyaknya. Orang berebut tempat untuk salat dengan ratusan bahkan mungkin mencapai jutaan manusia. Berlomba untuk ikut salat jamaah setiap waktunya, memperbanyak salat sunah dan banyak membaca Al Quran.

Makkah dan Madinah merupakan tempat berkumpulnya seluruh umat islam dari berbagai negara. Berbeda-beda budaya tidak menjadikan semangat ibadah menurun. Justru dari perbedaan itu bisa diambil pelajaran berharga untuk menghargai perbedaan. Itulah yang menjadi khas ketika kita pergi umrah. Semua orang berbeda namun melakukan satu hal yang sama, yakni beribadah pada Allah SWT.

Gambar 2. Takjil Gratis
Gambar 2. Takjil Gratis
Suasana berbuka puasa akan memberikan khas tersendiri jika umrah di bulan Ramadan. Semua orang akan berlomba memberikan sedekah terbaik mereka. Selain itu, salat tarawih juga akan meninggalkan kesan tersendiri bagi para jamaah. Yang menjadi pembeda salat tarawih di Indonesia dan dua tanah suci, yakni durasi, jumlah rakaat, dan kekhusyukan pelaksanaannya. Jika di Indonesia, rata-rata salat tarawih paling lama mungkin 1 jam, tetapi di tanah suci bisa lebih dari itu. Pilihan surat yang di baca tentunya lebih panjang dan lebih lama. Karena jika di Makkah dan Madinah, para imam memang menargetkan untuk bisa khatam Al Quran selama bulan Ramadan. Dalam hal ini, setidaknya mereka harus menyelesaikan satu jus bacaan dalam sehari. Belum lagi, para imam Masjidil Haram dan Masjid Nabawi membaca surahnya dengan lantunan nada yang indah. Terutama pada 10 hari terakhir Ramadan. Bacaan doa qunut dibawakan hingga tetesan air mata mengalir deras. Penyampaian doanya akan sangat mendalam dan bermakna. Bahkan bisa mencapai 30 menit berdiri untuk berdoa. Itulah perbedaan signifikan dari bulan Ramadan di tanah suci.

Di tahun 2024, bulan Ramadan jatuh bertepatan ketika musim panas. Hal ini menjadi tantangan tersendiri yang tentunya sangat berat. Bayangkan, dengan total jutaan jamaah di tempat yang sama, melakukan ibadah yang sama, dengan panas dan tandusnya cuaca saat itu tentu menjadi tantangan utama. Diperlukan tenaga extra agar tidak sakit di kemudian hari. Dengan cara apa pun, tubuh harus tetap sehat agar tidak drop dan sakit. Sehingga bisa maksimal dalam beribadah setiap hari. Jika sampai sakit, para jamaah tidak ke dokter atau membeli obat. Cukup berdoa dan minum air Zam-zam, yakin akan sembuh dengan sendirinya.

Dengan melihat Ka'bah di depan mata, perasaan yakin bahwa Allah tepat berada dekat dengan kita dan dekat dengan Nabi Muhammad SAW pasti membuat lebih khusyuk dalam beribadah. Setiap saat hanya berfokus akan ibadah mencari pahala sebanyak-banyaknya. Tak lupa memanjatkan doa dan semua harapan yang diinginkan.

Pengalaman ibadah umrah di bulan Ramadan tentu mengubah pandangan hidup, memperkuat ketakwaan dan menjadi bahan intropeksi diri setelah kembali ke tanah air. Mengingat bagaimana kondisi ketika di tanah suci pasti akan mengingatkan kita perjuangan untuk ibadah di sana. Berdesakan dengan banyak orang yang tak saling kenal, semua mengangkat tangan untuk memohon ampun pada sang pencipta. Momen-momen itu menjadi berharga ketika kita sudah di tanah air. Sebuah pengalaman yang tidak akan bisa di dapat dimana-mana. Mengingat momen itu pasti akan membuat kita semakin rindu dan ingin segera kembali ke tanah suci.

Gambar 3. Kubah Hijau, Madinah
Gambar 3. Kubah Hijau, Madinah
Umrah di bulan Ramadan akan menjadi pengalaman yang sangat berharga. Segala perbedaan yang ada di sana akan menjadi hal yang sangat dirindukan. Umrah di bulan Ramadan memberikan kesan tersendiri. Meski perjuangannya berat dan biaya yang tak murah, umrah di bulan Ramadan akan selalu membuat ketagihan. Perlu diketahui, untuk umrah Ramadan harus siap hati dan fisik, karena kita bukan berlibur tetapi beribadah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun