Mohon tunggu...
AULIA ROSWIDA WARDANI
AULIA ROSWIDA WARDANI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Aries yang senang mencoba hal baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksistensi Fesyen Batik Masa Kini

27 Desember 2022   08:28 Diperbarui: 27 Desember 2022   08:30 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fesyen busana adalah segala sesuatu yang dikenakan pada tubuh, baik dengan maksud melindungi tubuh maupun memperindah penampilan yang pada umumnya sebagai ekspresi atau ungkapan gaya tersendiri bagi setiap orang. Dalam bidang fesyen busana, Indonesia memiliki busana khas turun temurun yaitu batik. Batik identik dipakai dalam acara formal dan penting sehingga jarang sekali digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Saya pribadi sebelumnya hanya memakai batik dalam acara tertentu dan frekuensi yang bisa dihitung. Seperti yang kita tahu bahwa batik merupakan warisan budaya berupa kain bermotif khas yang dimiliki Indonesia secara turun temurun dan telah ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi sejak 2009. Namun sayangnya pemakaian batik di Indonesia hanya dijumpai saat event tertentu dan dari kalangan tertentu saja. Hal tersebut dikarenakan cara pandang terhadap batik sebagai pakaian formal yang khusus untuk acara kaku dan membosankan sehingga lebih sering digunakan untuk kalangan pejabat atau orang tua yang lebih mungkin memiliki peluang frekuensi menghadiri acara formal.

Belakangan ini terdapat fenomena menarik dalam bidang fesyen dimana batik yang notabene nya mode lama menjadi tren kembali khususnya di kalangan anak muda. Batik telah memiliki pandangan baru dalam masyarakat. Sejauh yang saya lihat belakangan ini dalam masyarakat khususnya kalangan anak muda yang saya temui baik saat jalan jalan maupun datang ke suatu acara menggunakan kain batik. Hal tersebut tentu melegakan dimana dulu batik hanya digunakan dalam acara formal karena terlihat kuno dan kaku saat dipakai, sekarang dijadikan salah satu item pilihan yang bisa dengan mudah dipadu padankan untuk berbagai keperluan.

Hal ini menunjukkan bahwa batik tidak mau ketinggalan zaman meskipun sudah ada secara turun temurun. Batik menyesuaikan mode yang ada sehingga fleksibel digunakan dalam setiap momen. Mulai dari atasan, bawahan dan aksesori banyak mode batik yang di desain simpel namun tetap modis. Hal ini lah yang membuat kami sebagai generasi muda menjadi tertarik kembali memakai batik. Saat saya memakai batik sebagai gaya busana, bukan kalimat tanya yang saya dapat melainkan pujian tentang model batik yang saya kenakan. Karena ketertarikan yang muncul setelah melihat batik sebagai item mode masa kini. 

Setelah saya telusuri lebih lanjut, awal mulai batik mejadi banyak digunakan adalah pada tahun 2021 saat Hari Batik Nasional dikeluarkan tiga himbauan dari pemerintah. Dari ketiga himbauan tersebut, batik menjadi poin utama yang harus ada. Tidak hanya dari kalangan pejabat, masyarakat khususnya anak muda juga tidak mau ketinggalan berpartisipasi. Melalui platform media sosial yang ada, masyarakat beramai-ramai menggunakan batik. Hal inilah yang menyebabkan munculnya #batikoutfitchallenge #trendbatik #batikkainbersama dan masih banyak lagi tagar yang muncul saat itu. Hingga saat ini batik masih banyak digunakan meskipun diluar acara formal sebagai item fashion yang menarik. 

Selain di kalangan anak muda, batik juga menampilkan eksistensi di kancah Internasional belakangan ini. Berawal dari acara KTT G.20 dengan Indonesia sebagai tuan rumah memilih batik sebagai salah satu dresscode dalam acaranya. Batik tersebut diberikan kepada perwakilan tiap negara untuk dipakai saat acara makan malam KTT G.20 di Bali. Presiden mengatakan dalam salah satu wawancara bahwa batik tersebut dijadikan cenderamata untuk tamu tamu penting yang datang. Keputusan ini sukses membuat batik semakin dikenal kembali hingga menjadi trending twitter global. Setelah KTT G.20, Indonesia banyak dikunjungi artis mancanegara untuk melaksanakan tour. Pada momen ini, salah satu influencer Indonesia memberikan baju batik kepada idola Korea yang sedang melaksanakan tour di Indonesia secara langsung untuk dibawa pulang ke negara asalnya sebagai buah tangan. Pada hari berikutnya saat idol tersebut ingin kembali, batik tersebut menjadi pilihan outfit untuk pulang ke negaranya. Hal ini sontak membuat batik semakin eksis terutama dikalangan penggemar ditambah dengan salah satu postingan melalui sosial media pribadi idola tersebut yang juga mengenakan batik Indonesia. Banyak respon positif yang didapat menimbulkan beberapa item batik yang diberikan sold out dimana mana karena diburu oleh fans yang ingin memiliki batik senada dengan idolanya.

Terlihat dari fenomena yang terjadi belakangan ini maka, himbauan pemerintah tersebut dan strategi yang digunakan untuk melestarikan kain batik telah berhasil memengaruhi masyarakat. Pada zaman sekarang batik sudah menjadi bagian dari mode berpakaian yang klasik modern sehingga bisa menyesuaikan dalam berbagai acara. Selain itu, fenomena tren batik juga memengaruhi perekonomian dimana kebanyakan batik diproduksi secara lokal yang kebanyakan dari pelaku UKM, sehingga dapat membantu menghidupkan kembali industri batik di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun