well, yang lain ngomong ibu, saya memanggilnya mama. Mama saya ini begitu spesial, walaupun mungkin hanya dimata saya. masa kecil saya menjadi anak mama, bukan seperti masa kecil beberapa anak seusia saya pada saat itu.
ketika saya SD saya sering iri karena semua teman seusia saya selalu diantar kan makan siang, diantarkan ke tempat les, sedangkan saya harus pergi sendiri, apa apa sendiri, termasuk makan pun sendiri, karena mama adalah seorang wanita yang bekerja.
saya bangga menjadi anak mama, karena bukan seperti sebagian ibu ibunya teman teman SD saya yang nongkrong di kantin gosipin soal orang lain, mama malah bekerja mencari nafkah buat kami kami ini anaknya. mama sangat sederhana, bahasa sayanya, mama itu orangnya ga neko neko.. walaupun dia seorang wanita karir, setiap weekend sabtu dan minggu, mama bukan lah wanita karir lagi, mama kembali ke kodratnya sebagai ibu rumah tangga. sabtu pagi pagi mama belanja, untuk keperluan seminggu, lalu makanan buat sepanjang sabtu dan minggu akan sangat spesial, yep, mama akan masak. makanan spesial yang tidak pernah dihidangkan oleh pembantu kami. kadang papa juga akan berkolaborasi dengan mama. dan saya merasa sangat istimewa menjadi anak mereka.
masa kecil saya sebagai anak SD bukan lah masa kecil yang bahagia, saya mengidap sakit asma, tidak jarang saya harus mendekam dirumah ketika kena asma attack. teman teman saya mulai mengucilkan saya, ibu ibu dikantin juga mulai berpesan ke anak anaknya untuk menjauhi saya. dan teman saya pun menurutinya. saya adalah anak yang dikucilkan itu. saya kadang bingung, apakah kalau mama saya salah satu dari ibu ibu di kantin itu, apakah hal yang sama akan terjadi pada saya?
tapi sekarang saya bangga, mama bukan salah satu dari ibu ibu kantin yang dengan 'ke sok tau annya' membuat hidup masa kecil saya menderita. mama juga bukan salah satu dari mereka yang bergosip disiang bolong. dengan bangga nya saya tersenyum, mama saya adalah orang yang pintar, dia mengaplikasi kan ilmunya. mama saya berderajat derajat lebih tinggi dari ibu ibu itu yang kerjanya hanya cekakak cekikik. dimata saya saya selalu bangga ketika mama mengenakan pakaian kerjanya.
ketika saya smp dan sma hidup saya jauh berbeda dengan ketika saya sd. penyakit saya jarang kambuh karena daya tahan tubuh saya meningkat, dan saya menjadi lebih mandiri. saya terbiasa mengurus apa apa sendiri. ketika sama sma, saya sering sekali pulang bareng mama, karena kelas saya selesai pada pukul 5, dan kebetulan sekali letaknya berdekatan dengan kantor mama. saya bangga sekali menunggu mama di lobby ruangan mama. mama saya mama yang paling keren sedunia!
ketika saya tamat sma, mama memutuskan untuk berhenti bekerja, agak canggung ketika melihat mama dirumah. mama juga mungkin canggung, menonton tv. saya tau, mungkin mama merasa aneh, dan kesepian, ketika semua anak anaknya bersekolah. tapi saya juga bangga, karena mama memanfaatkan waktunya dengan sangat baik, ibadahnya jadi sangat lancar, mama jadi sempat sholat dhuha dan sholat sholat sunnah lainnya. mama jadi masak makanan spesial setiap hari. walaupun awalnya canggung. tapi mama berhasil melewati phase itu, tanpa menjadi ibu ibu yang duduk di kantin, nungguin anaknya pulang sekolah dan berbicara tak penting.
mama ku emang yang paling keren!
we proud to be your children! :D
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H