Mohon tunggu...
Reinaldi Agustinus
Reinaldi Agustinus Mohon Tunggu... -

seorang desainer dan kadang lebih yang selalu kepo dengan topik kekinian dan hal-hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Membangun Karakter Melalui Iklan

18 Desember 2017   01:06 Diperbarui: 18 Desember 2017   02:02 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Selain itu, kualitas gambar, editing, dan inputsuara juga bagus. Secara keseluruhan episode yang ada, terlihat konsisten dalam editing-nya. Iklan yang dihasilkan layak untuk dipublikasikan.

Ditinjau dari segi desain, bentuk visual animasi yang digunakan juga simpel atau sederhana, tetapi tetap menarik. Konsep yang dipakai dalam editing dikemas secara ringkas dan kekinian. Hal tersebut menyebabkan iklan menjadi lebih menarik dan lebih menghidupi kondisi zaman sekarang. Berbicara soal bentuk visual tersebut dimulai dari judul iklan hingga credit akhir iklan.

Dari segi komposisi dan penerapan prinsip desain yang digunakan juga baik. Dalam iklan tersebut menggunakan prinsip kesatuan (tercermin dari keseluruhan episode video yang saling berkesinambungan), keseimbangan (antara jumlah dialog, durasi tayang, dan visualisasi ekpresi aktor atau aktris yang berperan), proporsi (pengambilan shoot aktor atau aktris terhadap perbandingan layar), dan dominasi (dari beberapa aktris seperti yang berperan sebagai Arief, Tipang, dan Ibu dari Arief).

Hanya saja, ada beberapa hal teknis yang perlu diperbaiki dalam pembuatan iklan ini. Pada episode pertama, suara antara backgroundsuara dan suara aktris (Tipang) sempat bertabrakan sepersekian detik. Selain itu, terdapat shaking di beberapa adegan video. Namun, secara keseluruhan video masih nampak bagus dan layak untuk dilihat oleh banyak orang.

Iklan inspiratif sebaiknya mulai dikembangkan dan dipopulerkan di Indonesia, sehingga iklan komersial yang ada tidak hanya melulu memamerkan kualitas produknya, tetapi bisa memberikan inspirasi dan pesan moral bagi setiap audiens yang melihatnya. Mengingat iklan memiliki peran yang sangat besar dan berdampak. 

Karena hampir dalam keseharian kita paling tidak melihat iklan sekali (baik cetak maupun yang terkadang terselip di aplikasi yang kita unduh). Percaya atau tidak, iklan mampu mengajar dan mempengaruhi orang yang melihatnya. Jadi, alangkah baiknya jika kita tidak hanya membangun budaya konsumtif melalui iklan, melainkan juga berkontribusi untuk 'mengajarkan' sesuatu hal yang positif bagi bangsa.

Sebuah iklan yang baik zaman sekarang tidak hanya berbicara soal memiliki cinematography, desain, dan editing yang baik dan bagus, melainkan juga berbicara tentang kekreativitasan konten yang disampaikan melalui iklan tersebut. Semoga iklan inspiratif dan bercerita menarik seperti "1001 Inspirasi Ramadhan" terus dihasilkan oleh anak -- anak bangsa dan membawa kemajuan yang positif bagi industri periklanan di Indonesia. Selain itu, semoga iklan inspiratif tidak dibuat dan tayang tahunan, tetapi bisa menjadi budaya dan kebiasaan dalam membuat iklan kedepannya. Maju terus untuk dunia periklanan Indonesia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun