Mohon tunggu...
Agustinus Robert Tuanubun
Agustinus Robert Tuanubun Mohon Tunggu... Administrasi - sunset

Amatir Radio member, callsign YC8VRA pada Lokal Kota Ambon Daerah Maluku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pujian di Padang Efrata

18 Desember 2021   21:36 Diperbarui: 18 Desember 2021   21:40 1814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber www.jawaban.com

"Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi   dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." Itu adalah pujian bagi ALLAH  sebagaimana yang tertulis di dalam Alkitab Injil  Lukas pasal 2 ayat 14 yang dilakukan oleh bala tentara surga (para malaikat) atas peristiwa kelahiran (inkarnasi/turunya/nuzul) sang Firman ALLAH ke bumi dalam rupa/wujud anak manusia. Pujian yang disenandungkan oleh para Malaikat ini disaksikan oleh padar gembala yang tengah berjaga-jaga di tengah padang.

Lukas menginformasikan bahwa tempat Maria melahirkan berada dalam suatu lokasi padang, tempat para gembala menjaga kawanan dombanya, dan kepada para gembala inilah malaikat  menyampaikan berita besar yang akan mendatangkan sukacita bukan saja bagi mereka tetapi bagi seluruh umat manusia di muka bumi.

Berita besar tentang Firman Allah turun kebumi bukan untuk membawa pesan penghakiman tetapi membawa pesan damai yang membawa pengharapan bagi umat manusia, itulah berita tentang kelahiran sang Juruselamat yakni Yesus Krtistus.

Para Malaikat adalah suruhan Allah (dalam Bahasa Ibrani disebut mal'akh dan bahasa Yunani angelos, keduanya berarti suruhan) yang bertugas membawa berita kepada umatNya (Lukas 1:11-17 pemberitahuan kelahiran Yohanes Pembaptis) dan menolong mereka (Kisah Para Rasul 12: 7-10 Malaikat menolong Petrus).

Malaikat adalah mahluk surgawi yang tinggal di surga bersama Allah (Markus 12:25) serta melayaniNya. Mereka datang ke bumi hanya atas perintahNya. Malaikat datang kebumi memperingatkan manusia atas dosa-dosanya, menghukum manusia serta menolong manusia dalam mengatasi kesulitannya.

Kembali ke peristiwa padang gembala, Lukas memang tidak mencatat seberapa banyak jumlah bala tentara surga (para malaikat) yang hadir turun memuji Allah atas peristiwa kelahiran Yesus Kristus, namun bagi para gembala malam ini merupakan malam yang menabjukan karena di kesunyian, keheningan dan kegelapan malam  yang menjadi rutinitas mereka dalam menggembalakan kawanan domba, dipecahkan oleh suara lantunan pujian bagi Allah oleh bala tentara surga, mereka memuji dan memuliakan Allah atas apa yang Dia lakukan bagi umat manusia.

Lewat peristiwa di padang Efrata ini, Allah ingin menunjukan betapa pentingnya peristiwa kelahiran AnakNya didunia, sehingga sejumlah besar malaikat diutusNya turun ke dunia untuk bernyanyi memuji dan memuliakanNya.

Para malaikat saja turun ke bumi, hadir di padang gembala di Efrata untuk memuji Allah atas peristiwa turunnya Firman Allah menjadi manusia, atau yang sering kita sebut dengan perayaan Natal. Memandakan kepada kita sebagai umat ciptaan Allah untuk turut bersuka cita merayakan peristiwa Natal, bukan saja merayakan bersama sesama umat manusia tetapi bersama-sama para malaikat .

Selamat Merayakan Hari Natal Kristus, saat dimana Allah mengutus FirmanNya hadir di bumi dalam wujud manusia lewat perantaraan sang perawan Maria.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun