Mohon tunggu...
AUGA RAIVANZA ANSORI
AUGA RAIVANZA ANSORI Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Main bola

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menemukan Dompet

23 November 2022   14:48 Diperbarui: 23 November 2022   14:53 4260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada suatu hari, saat menjelang sore, saya dan teman saya sedang Bermain layang-layang di lapangan, teman saya bernama Doni. Saat itu cuaca sedang mendung, Saya dan Doni bermain layang-layang dengan sangat senang, sampai lupa waktu. Cuaca sudah sangat mendung dan hujan sudah mulai turun.

Sesudah saya bermain layang-layang, saya pun mengajak doni untuk pulang, saya pun bilang "Don, ayo pulang udah mau hujan nih", ucap saya. Doni pun menjawab " Ayo! " Kata Doni. Diperjalanan pulang kerumah saya bilang "Don, besok pulang sekolah bareng yu", ucap saya. Doni pun menjawab "Ayo, udah lama nih kita gak pulang sekolah bareng" Kata Doni. Kami berdua pun pulang kerumah masing masing.

Keesokan harinya, saya pamit kepada orang tua saya untuk pergi berangkat sekolah. Pada saat Jam Istirahat, Doni mengajak saya untuk bermain ps setelah pulang sekolah nanti. Saya bilang "ayo", ucap saya.

Bel pulang pun berbunyi, kami pun berjalan pulang dari sekolahan. Siang itu cuaca sangat cerah. Saat melintasi Jembatan, kami melihat sesuatu seperti sebuah dompet. Lalu kami berdua menghampiri nya, dan ternyata benar itu adalah sebuah dompet seseorang yang terjatuh. Lalu kami berdua pun melihat isi dari dalam dompet tersebut, didalamnya ada KTP, STNK, Uang, dll.

Setelah kami berdua melihat isi dari dalam dompet tersebut, Doni pun bilang "Ambil saja uang nya, lumayan buat main ps, terus buang deh dompet nya" kata Doni. Lalu saya bilang "Jangan Don, ini bukan milik kita, kita harus mengembalikan nya" ucap saya, Doni bilang "Aku gak bisa ikut ngembaliin dompet itu, aku udah janji mau bantuin ibu aku bersihin Rumah". Saya bilang "gak apa apa don, nanti aku ajak bapak aku balikin dompet ini ke pemiliknya. Doni bilang "nanti sore kamu jadi ikut main ps gak?" Ucap Doni. Saya pun bilang ke Doni "Maaf Don kayanya aku gak bisa ikut main ps dulu, aku mau mengembalikan dompet ini ke pemiliknya. Setelah itu, dompet itu pun saya bawa pulang ke rumah.

Setelah saya sampai di rumah, saya menceritakan nya kepada bapak saya. Saya bilang "pak tadi saya menemukan dompet ini di Jembatan, saya Berniat untuk mengembalikan nya" ucap saya. Lalu bapa bilang kepada saya "Iya nak, kita harus mengembalikan dompet itu pada pemilik nya, karena itu bukan milik kita" kata bapak. Setelah itu bapak melihat alamat didalam KTP yang beratas namakan Edo. Saat hari menjelang sore, saya diantar bapak untuk mengembalikan dompet itu. Saya dan bapak pun berangkat menuju rumah pak Edo.

Setelah sampai di rumah pak Edo, saya dan bapak pun mengetuk pintu Rumah pak Edo. Lalu keluarlah seorang laki-laki. Setelah itu bapak bertanya "Apa benar ini rumah pak Edo?" kata bapak, seorang laki-laki itu menjawab "iya saya sendiri, ada perlu apa pak?". Lalu bapak saya bilang "Tadi saat anak saya pulang sekolah, dia menemukan sebuah dompet ini di Jembatan, dan dia berniat untuk mengembalikan nya" kata bapak.

Setelah itu saya memberikan dompet tersebut ke pak Edo. Lalu pak Edo bilang "Iya, ini dompet saya, Terimakasih nak, kamu baik sekali, semoga kelak kamu menjadi pemimpin yang jujur" kata pak Edo. Lalu pak Edo memberikan sejumlah uang sebagai rasa terimakasih. Saya pun bilang "Tidak usah pak, saya ikhlas menolong bapak" ucap saya. Lalu pak Edo bilang "Tidak apa apa nak, ini tidak seberapa dibanding dengan kejujuran kamu" kata pak Edo. Lalu saya bilang "Terimakasih pak". Setelah itu bapak saya bilang "Baik Pak, kalau begitu kami pamit pulang", setelah itu saya dan bapak saya pun pulang ke rumah

Di perjalanan pulang kerumah, saya bertemu dengan pengemis yang sudah tua. Saya merasa kasihan terhadap pengemis itu, saya bilang ke bapak "pak kasihan sekali pengemis itu, bagaimana kalo kita bagi separuh dari uang yang dikasih pak Edo tadi?" ucap saya, bapak bilang "boleh tuh nak, saat kita punya rezeki kita harus berbagi dengan yang membutuhkan" ucap bapak saya. Saya bertanya ke pengemis itu, saya bilang "nenek sudah makan belum" ucap saya, nenek itu menjawab "belum nak" kata nenek, saya bilang dalam hati "kasihan sekali nenek itu belum makan". Saya pun memberi separuh uang yang diberikan pak Edo tadi. Nenek itu pun bilang "terima kasih ya nak, kamu baik sekali, semoga Tuhan memberi kan rezeki yang lebih banyak dari yang kamu berikan ke nenek" ucap nenek. Saya pun bilang "Aamiin, terimakasih nek doa nya, semoga nenek sehat selalu". Setelah itu saya pun bilang "ya sudah nek, kalau begitu saya pamit pulang nek". Setelah itu saya dan bapak saya pun melanjutkan perjalanan pulang ke rumah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun