Mohon tunggu...
Auf Naufal Kosasih
Auf Naufal Kosasih Mohon Tunggu... Lainnya - yakin usaha santai

SEBUAH PRASASTI DARI HASIL BUAH PIKIR DAN PERASAAN YANG INGIN TERUS DI ABADIKAN

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Pengaruh Ideologi Timur Tengah ke Partai Islam di Indonesia?

21 November 2024   18:32 Diperbarui: 21 November 2024   18:32 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan

Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduk Muslim. Tidak heran kalau ideologi dari Timur Tengah punya pengaruh besar di sini, terutama dalam partai-partai politik Islam. Salah satu contohnya adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Artikel ini akan membahas bagaimana ideologi dari Timur Tengah, seperti yang dibawa Ikhwanul Muslimin (IM), memengaruhi PKS, termasuk apakah mereka benar-benar punya hubungan langsung.

Sejarah Awal  

Hubungan antara Indonesia dan pemikiran Islam dari Timur Tengah sudah ada sejak zaman dulu. Salah satu tokoh penting yang berperan dalam memperkenalkan ideologi Timur Tengah ke Indonesia adalah Muhammad Natsir, pendiri Partai Masyumi. Pada masa itu, Natsir menjalin hubungan dengan para pemikir dan ulama di negara-negara seperti Mesir, Arab Saudi, dan Pakistan. Ia terinspirasi oleh pemikiran Islam modern yang berkembang di kawasan tersebut, seperti ide-ide Ikhwanul Muslimin di Mesir.

Masyumi sendiri sempat menjadi wadah bagi berbagai organisasi Islam di Indonesia. Partai ini menyatukan suara Muslim untuk memperjuangkan nilai-nilai Islam di dunia politik. Namun, masa kejayaan Masyumi berakhir ketika Orde Lama mulai membatasi aktivitas politik Islam, terutama setelah partai ini dibubarkan karena dituduh terlibat dalam pemberontakan PRRI. Walaupun Masyumi dibubarkan, ide-ide Natsir tetap hidup dan diteruskan oleh para pengikutnya.

Masuk ke era Orde Baru, ekspresi politik Islam semakin ditekan. Pemerintah melarang partai politik berbasis agama. Akibatnya, umat Islam tidak bisa langsung membawa nilai-nilai keislaman ke dunia politik. Namun, para tokoh Islam menemukan cara lain, yaitu dengan mendirikan yayasan dakwah dan lembaga sosial. Melalui organisasi seperti Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), ideologi Islam tetap disebarkan, meskipun tidak dalam bentuk partai politik.

Selama era Orde Baru, Indonesia sebenarnya menjadi "ladang subur" untuk ideologi Islam dari Timur Tengah. Banyak santri dan mahasiswa Indonesia dikirim belajar ke Timur Tengah, terutama ke Mesir, Arab Saudi, dan negara-negara Teluk lainnya. Mereka pulang membawa ide-ide baru yang kemudian diterapkan di berbagai organisasi Islam. Ideologi seperti Wahabisme dari Arab Saudi dan Ikhwanul Muslimin dari Mesir menjadi sangat populer di kalangan aktivis dakwah dan lembaga pendidikan Islam.

Setelah jatuhnya Soeharto di tahun 1998, era Reformasi membuka keran demokrasi. Kebebasan politik ini memberikan kesempatan kepada kelompok-kelompok Islam untuk kembali membentuk partai politik. Salah satu yang muncul pada waktu itu adalah Partai Keadilan, yang kemudian berganti nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Partai ini didirikan oleh para aktivis dakwah yang sebelumnya aktif di kampus-kampus dan lembaga dakwah. PKS dikenal mengadopsi banyak pemikiran dari Timur Tengah, terutama dari Ikhwanul Muslimin, meskipun mereka tidak mengaku memiliki hubungan langsung.

PKS dan Ikhwanul Muslimin (IM) 

Ikhwanul Muslimin adalah organisasi Islam besar dari Mesir yang didirikan Hasan Al-Banna. PKS sering dianggap punya hubungan dengan IM karena keduanya membawa ide "Islam sebagai solusi." Tapi penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan tersebut cuma sebatas kesamaan pemikiran. PKS dan IM secara organisasi tidak punya ikatan formal. Tokoh PKS juga bilang bahwa kesamaan mereka lebih karena prinsip-prinsip Islam yang universal.

Ideologi Timur Tengah di PKS  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun