"Kak Ipat", begitu sapaan akrabnya yang ter-capture di gambar  saat tampil di suatu acara. Bertahun-tahun lamanya terjun di dunia Pubic Speaking hingga membawa namanya tak asing lagi didengar dalam berbagai acara sebagai Master of Ceremony (MC). Menilik prestasi kak Ipat hingga saat ini sudah puluhan kejuaraan diraihnya untuk unjuk gigi dalam tekhnik berbicara di depan khalayak umum. Tentunya berawal dari kemampuannya yang punya banyak kata saat membuka obrolan dengan orang lain, serta memiliki intonasi suara yang bagus sebagai bekal menjadi seorang MC.
Kak Ipat yang memiliki nama lengkap Fatrotul Jannah ini juga punya kisah perjuangan unik dibalik kesuksesannya saat ini sebagai MC professional. "Saya dulu saat awal masuk kuliah bergabung di Unit Kegiatan Mahasiswa IPRI (Ikatan Pecinta Retrorika) menjadi bekal teori sebagai seorang public speaker. Praktiknya, saya harus memberanikan diri saya untuk menawarkan diri pada event-event di kampus sebagai MC-nya, dan tidak hanya sekali pasti ada yang menolak karena sudah punya orang lain yang akan dijadikan sebagai MC di acaranya, namun bagi saya itu tidak masalah, asal setiap ada kesempatan selalu dicoba" cerita kak Ipat saat saya menghadiri kelas pelatihan MC professional di Kompas Banyuwangi dalam acara 'KEJAR: BE A PROFESSIONAL MASTER OF CEREMONY'.
Tidak hanya sebagai MC, Kak Ipat adalah seorang public speaker yang handal juga sebagai penyiar radio. Terbukti dari pekerjaannya sebagai penyiar di Radio Kencana FM sejak tahun 2020 sampai kurang lebih sekitar tahun 2022. Keahliannya dalam bercuap-cuap semakin terasah hingga membawa kak Ipat menjadi seorang pembicara di berbagai acara sebagai motivator dan sosok inspiratif bagi para penggemarnya maupun para pemula di dunia MC.
Kegiatan kak Ipat selain sebagai MC Wedding, dan acara lainnya juga berprofesi sebagai seorang Guru Seni Budaya di SMA Negeri 1 Srono, Banyuwangi. Bagi kak Ipat, seorang guru juga harus memiliki kemampuan public speaking yang baik. Semakin jelas kalimat yang diucapkan oleh seorang guru apalagi menarik saat didengar murid, maka semakin terpancar kharisma menjadi seorang guru sebagai tenaga pendidik. Hal ini juga yang menjadi inspirasi dan motivasi bagi saya bahwa rezeki dapat datang dari mana saja asal mau untuk terus berusaha, belajar, dan berkembang.
Strategi kak Ipat menjadi MC professional sejatinya bukan hanya bermodal cuap, namun juga attitude. Seringkali seorang MC tidak professional hanya karena kurang sopan bahkan menyepelekan customer. "Kalau dalam Bahasa jawa sering dibilang untuk towo-towo nang uwong, kalimat sederhana namun menjadi kunci penting ketika bekerja sebagai MC dimanapun, karena kedekatan diri dengan audience akan terbangun menjadi kesuksesan suatu acara" ungkap kak Ipat dalam sharingnya kepada peserta yang termasuk saya di gambar atas (kanan).
Belajar dari kak Ipat, banyak hal yang bisa didapat. Keutamaan sikap dan tata krama yang baik antar manusia, tidak mencampurkan urusan pribadi dalam pekerjaan, menjadi modal pula dalam bekerja secara professional. Ketika kita sudah menjadi seorang yang professional dalam bekerja, maka cuan bisa diraup tanpa batas. Asal terus belajar dan berkembang tanpa pernah puas.
-aufazatin-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H