Gunung sampah yang menjulang tinggi, sungai yang tercemar dan udara yang dipenuhi bau busuk menjadi pemandangan yang semakin sering kita temui. Permasalahan sampah menjadi isu global yang mengancam keberlanjutan kehidupan di bumi. Membuang sampah dengan benar bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga kewajiban moral untuk menjaga kelestarian lingkungan dan kesehatan kita.
Membuang sampah dengan benar bukan sekadar membuangnya ke tempat sampah, tetapi melibatkan proses yang lebih kompleks dan bertanggung jawab. Proses ini dimulai dengan kesadaran akan jenis sampah yang kita hasilkan.Â
Sampah dapat dibedakan menjadi sampah organik dan non-organik.
 Sampah organik, seperti sisa makanan dan daun-daun kering dapat diolah menjadi kompos yang bermanfaat untuk menyuburkan tanah. Sementara itu, sampah non-organik, seperti plastik, kaca dan kertas dapat didaur ulang menjadi bahan baku baru.
Pemilahan sampah menjadi langkah awal yang penting dalam membuang sampah dengan benar. Dengan memilah sampah kita dapat memaksimalkan potensi daur ulang dan mengurangi volume sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir.Â
Selain pemilahan, pengolahan sampah organik melalu proses komposting juga dapat dilakukan di rumah atau di tingkat komunitas.
Membuang sampah dengan benar membawa banyak manfaat bagi kehidupan kita. Mengurangi pencemaran lingkungan, meningkatkan kualitas hidup dan mendukung keberlanjutan merupakan beberapa keuntungan yang dapat kita rasakan.Â
Udara yang bersih, lalu air yang jernih dan tanah yang subur akan menjadi warisan yang berharga bagi generasi mendatang.
Sebaliknya, membuang sampah sembarangan akan menimbulkan dampak negatif yang serius. Di Indonesia, permasalahan sampah semakin mengkhawatirkan.Â
Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menunjukkan bahwa produksi sampah di Indonesia mencapai 175.000 ton per hari, dengan hanya sekitar 10% yang terolah dengan baik. Pencemaran tanah dan air, penyebaran penyakit dan juga kerusakan ekosistem merupakan beberapa akibat buruk yang dapat timbul dari kebiasaan buruk ini.Â
Tanah yang tercemar akan mengurangi produktivitas pertanian, air yang tercemar akan mengancam kesehatan manusia dan ekosistem yang rusak akan mengganggu keseimbangan alam.