Bulan September 2021 lalu saat di Indonesia masih diterapkan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) guru mata pelajaran PPKN di sekolah saya mengintruksikan kepada kami siswa/i kelas XII untuk membuat ekoenzim. Saya dan teman-teman saya terheran-heran karena kata ekoenzim sangat asing ditelinga kami. Setelah dicari tahu dan dijelaskan lebih lanjut ternyata ekoenzim merupakan salah satu langkah kecil untuk menyelamatkan bumi.
Saya pun sempat terheran-heran karena apa hubungannya mata pelajaran PPKN dengan ekoenzim? ternyata setelah saya pikirkan ekoenzim dapat membantu mengurangi sampah di negara kita ini yaitu di Indonesia, maka dari itu jelas saja hal ini sangat berhubungan dengan pembelajaran PPKN. Ekoenzim merupakan langkah yang kecil namun jika dibuat secara konsisten dan terus menerus maka tidak menutup kemungkinan akan mengurangi sampah di negara kita, ditambah cara pembuatannya pun sangat mudah.
Ekoenzim merupakan larutan atau cairan kompleks serbaguna yang merupakan hasil dari fermentasi limbah dapur, gula dan air. Larutan ekoenzim ini biasanya disimpan selama kurang lebih 3 bulan agar terfermentasi dengan baik. Ekoenzim ini dibuat agar dapat memanfaatkan limbah-limbah organik seperti sampah dapur agar tidak menumpuk sia-sia dan menjadi lebih bermanfaat. Hal ini tentunya dengan sedikit demi sedikit akan mengurangi sampah yang ada di negeri kita.
Seperti yang kita tahu, dilansir dari media sosial pada tahun 2020 Indonesia menduduki peringkat ketiga sebagai negara penyumbang sampah terbanyak di dunia. Hal ini tentu saja membuat dorongan kami sebagai anak muda untuk mencari jalan keluar agar sampah yang dihasilkan di negara ini tidak terus menerus membludak. Bisa dibayangkan jika hal ini terus menerus dibiarkan maka akan berakibat sangat fatal bagi kesehatan bumi kita, maka dari itu salah satu jalan keluarnya adalah dengan dibuatnya ekoenzim.
Dalam pembuatan ekoenzim ini dibutuhkan perbandingan 1:3:10 dengan 1 adalah gula, 3 adalah kulit buah atau sayur dan 10 adalah air. Berikut ini adalah bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan ekoenzim:
1. 500 ml air
2. 50 gram gula
3. 150 gram kulit buah dan sayur,
sedangkan alat yang digunakan:
1. Botol plastik bekas ukuran 1 liter
2. Timbangan
3. Corong
Cara pembuatannya:
1. Siapkan botol plastik.
2. Masukkan 500 ml air ke dalam botol plastik.
2. Jika menggunakan gula merah maka tumbuk gula tersebut hingga halus atau iris tipis-tipis lalu masukkan kedalam botol plastik tersebut.
3. Lalu masukkan irisan sisa kulit buah atau sayur ke dalam botol.
4. Sisakan ruang untuk proses fermentasi. Oleh karena itu jangan isi wadah hingga penuh.
5. Aduk perlahan isi botol plastik yang sudah terisi dengan larutan air, gula dan sisa kulit buah atau sayur.
6. Dalam 7 hari pertama botol plastik tersebut tidak perlu ditutup namun diikat ujungnya menggunakan karet gelang dan plastik yang sudah dilubangi. Hal ini dilakukan agar gas yang dihasilkan keluar secara perlahan dan cairan tidak akan meledak.
7. Simpan botol di tempat dingin, kering, dan memiliki ventilasi yang baik. Hindari sinar matahari langsung dan jangan disimpan di dalam kulkas.
8. Setelah 3-6 bulan panen ekoenzim dengan cara memisahkan antara kulit buah dan cairannya.
9. Ekoenzim siap digunakan.
Ekoenzim yang baik dan berhasil akan berwarna coklat, tetapi biasanya warna cairan ekoenzim ini tergantung dari jenis gula yang digunakan saat pembuatan. Lalu wangi cairan ekoenzim yang berhasil akan berbau asam, bau lainnya tergantung dengan jenis buah dan sayuran yang digunakan. Contohnya jika menggunakan kulit jeruk maka cairan ekoenzim ini akan memiliki bau harum.
Ekoenzim memiliki banyak sekali manfaat selain dengan pembuatan ekoenzim kita dapat mengurangi sampah yang dihasilkan masih banyak juga manfaat lainnya antara lain sebagai pupuk tanaman, pengusir hama, cairan pembersih (untuk membersihkan kaca, lantai dll.).
Dalam pembuatan ekoenzim ini memang perlu dikembangkan dan dilestarikan lagi di masyarakat, jika dilihat masi banyak masyarakat yang masih perlu edukasi tentang apa itu ekoenzim? apa manfaat ekoenzim?, padahal dengan pembuatan ekoenzim ini merupakan langkah kita untuk menyelamatkan bumi terutama negara kita.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI