Baginya, makam Pangeran Diponegoro adalah bagian penting dari sejarah Makassar dan seharusnya dibiarkan berada di sana.Â
Dia merasa bahwa wafatnya Pangeran Diponegoro di Makassar menjadikannya bagian integral dari sejarah kota tersebut.
Dalam menghadapi perbedaan pandangan ini, Waketum Partai Gerindra, Habiburokhman, mengambil sikap netral dan menekankan bahwa tidak perlu mempertentangkan atau memperdebatkan pandangan keduanya.
Menurutnya, perbedaan pendapat adalah hal yang wajar, dan keduanya memiliki niat baik, yaitu menghormati jasa-jasa para pahlawan.
Perdebatan ini tidak hanya mencerminkan perhatian terhadap jasa-jasa para pahlawan nasional, tetapi juga pentingnya menjaga nilai-nilai sejarah dan kekayaan budaya Indonesia.Â
Meskipun Prabowo dan Anies memiliki pandangan yang berbeda, diskusi ini memberikan kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk memahami lebih dalam sejarah dan menghargai peran penting Pangeran Diponegoro dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H