Di dengarnya, panitia masih bertanya-tanya kepada ayah saya dan rombongan Kudus apa yang terjadi. Entah sandiwara apa yang lagi dilakukan ayah saya dan rombongan, demikian pikir kakak saya.
Tiba-tiba, mulut kakak saya di buka dan meluncurlah cairan super asam. Jeruk nipis !!!
Berteriaklah kakak saya dan serta merta membuka mata. Bersamaan dengan terbukanya mata, meledaklah tawa seluruh ruangan. "Terima kasih ya Nak, kamu menolong kami dari himpitan-himpitan manusia di sana," bisik seseorang ke kakak saya. Kakak saya yang masih lugu itu cuma terbengong. [ ]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H