Mohon tunggu...
Audy Rellyana
Audy Rellyana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

…

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Ereveld Kalibanteng Taman Kehormatan

21 Oktober 2024   08:50 Diperbarui: 21 Oktober 2024   09:20 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ereveld Kalibanteng merupakan pemakam Belanda yang terlihat sangat indah dan megah. Ereveld Kalibanteng berbentuk segitiga sama sisi dan dipagari oleh pepohonan serta kanal kecil. Ereveld Kalibanteng tampak terlihat seperti sebuah taman karena terlihat indah dan terawat seperti taman. Kata "Ereveld" jika diartikan dalam bahasa Indonesia adalah Taman Kehormatan atau Ladang Kehormatan.
   Ereveld Kalibanteng dibangun tahun 1946-1950 dan kemudian baru di resmikan pada tanggal 22 April 1949. Ereveld kalibanteng dibangun oleh Yayasan Oorlogsgravenstichting atau yayasan kuburan perang agar warga sipil Belanda maupun pasukannya yang ada di Indonesia saat perang dahulu dapat beristirahat dalam kehormatan. Pemakaman ini dulunya bernama Grote Postweg lalu diubah menjadi Ereveld Kalibanteng.
   Banyak orang Belanda dan korban Perang Dunia ke II dan Perang Revolusi yang disemayamkan, sekitar ada 3.000 lebih tentara maupun warga sipil yang disemayamkan di Ereveld Kalibanteng. Di Ereveld Kalibanteng terdapat empat monumen, keempat monumen tersebut mempunyai maknanya sendiri. Terdapat monumen perempuan, monumen tersebut berupa patung dua perempuan yang sedang memegang anak kecil. Di bawah patung tersebut tertulis kalimat bahasa Belanda "Hun geest heeft overwonmen" yang berarti "Pikiran mereka telah ditaklukkan". Monumen perempuan dibangun sebagai bentuk penghormatan kepada para korban perang dari kaum perempuan.
   Di dekat monumen perempuan terdapat monumen anak atau monumen Jongenskampen. Monumen ini berbentuk patung seorang anak laki-laki yang kurus dan kurang makan yang memanggul cangkul di bahunya dan berdiri ditopang kapak. Tubuhnya hanya dibalut oleh selembar kain di pinggang. Di bawah kaki patung terdapat tulisan "Zij waren nog zo jong" yang berarti "Mereka terlalu muda".
   Terdapat Monumen Perempuan Tidak Dikenal. Kekejaman dari perang telah banyak menelan korban kaum perempuan. Banyak korban perempuan yang tidak bisa dikenali sehingga monumen ini dibangun sebagai bentuk penghormatan para korban perempuan yang tidak dikenali. Dan monumen yang keempat yaitu Monumen Kehormatan. Monumen Kehormatan dibangun sebagai bentuk penghormatan kepada para korbn yang tidak dapat dimakamkan di Ereveld atau makam kehormatan. Sama seperti tulisan yang tertulis dalam batu peringatan yang terbuat dari batu marmer putih. "Ter Eerbiedige nagedachtenis aan de vele ongenoemden die hun leven offeden en niet rusten op de erevelden" yang berarti "Tanda peringatan dan kehormatan bagi mereka yang nama-namanya tidak dapat disebut, yang sudah mengorbankan dirinya dan tidak dapat tempat perhentian di taman-taman kehormatan."
   Ereveld Kalibanteng terlihat seperti sebuah taman dikarenakan kebersihannya yang benar-benar terjaga. Di dalam Ereveld Kalibanteng juga terdapat ruang produksi peremajaan batu nisan, jadi Ereveld Kalibanteng mempunyai beberapa pekerja yang bekerja sebagai pembersih makam, pengelola Ereveld Kalibanteng, penjaga atau petugas Ereveld Kalibanteng, pekerja yang memproduksi peremajaan batu, dll.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun