Mohon tunggu...
Audy Pramudita
Audy Pramudita Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Never surrender

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bising

26 Desember 2020   08:57 Diperbarui: 26 Desember 2020   09:00 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Antara sepi yang berkabut bising

Menepi menggelegar beribu mulut mencaci

Sautan getar berlari - lari

Menjelma seperti petasan kembang api

Merenggut sepi yang menangkan hati

Bedebah negeri berteriak sepi

Namun gejolak api tak dapat menghanyut lepas

Teriakan motor, mobil dan burung besi 

Tak henti petuah para pendaki

Menyiratkan bising menggumpal dalam batin

Tak sanggup mengeluarkan dalam diam

Menata semboyan para teriak yang tak kunjung padam

Menyaksikan pendengar bergoyang

Menanti pendengar melambaikan tangan

Seolah mata terkubur dengan kerasnya bising

Rindu yang lebur oleh petangnya sayupan jemari

Menerkam lalaian para bersua murni

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun