Nama : Audy Helena Jelita
Kelas: 1 SDA 1
Nim: 241330001474
A.PENDAHULUAN
 Di sekolah dasar, pendidikan kewarganegaraan (PKn) memainkan peran penting dalam membangun karakter dan identitas generasi muda Indonesia. Pendidikan ini menanamkan rasa cinta tanah air dan pengetahuan tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara di negara yang kaya akan keragaman budaya, etnis, dan agama. Salah satu pilar utama dalam menciptakan generasi yang sadar akan tanggung jawabnya terhadap bangsa dan negaranya adalah rasa cinta tanah air. Sejak usia dini, anak-anak harus dididik tentang prinsip-prinsip dasar yang terkandung dalam Pancasila, yang merupakan ideologi negara. (Annisa, N. 2023). Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai landasan hukum, tetapi juga berfungsi sebagai pedoman moral untuk setiap warga negara.Â
Siswa dididik untuk menghargai nilai-nilai persatuan, keadilan, dan keragaman, yang merupakan ciri bangsa Indonesia, melalui pendidikan PKn. Hal ini sangat penting agar mereka tumbuh menjadi individu yang sadar sosial dan cerdas secara akademis. Namun, ada banyak hambatan untuk menerapkan pendidikan kewarganegaraan di sekolah dasar. Karena metode pembelajaran yang monoton atau tidak menarik, banyak siswa tidak terlibat dalam kelas. Akibatnya, pendekatan yang lebih inovatif dan kreatif diperlukan untuk menyampaikan materi PKn agar siswa lebih memahami dan merasakan makna cinta tanah air. Sehingga nilai-nilai kewarganegaraan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, keterlibatan orang tua dan masyarakat sangat penting untuk mendukung proses pembelajaran ini. (Firdaus, H. 2023).
B.PEMBAHASAN
Pendidikan kewarganegaraan juga harus memiliki kemampuan untuk menangani tantangan zaman yang terus berubah. Saat ini, generasi muda hidup di dunia yang serba digital, dan mereka dapat dihadapkan pada berbagai pengaruh luar yang dapat memengaruhi kebanggaan bangsa mereka. Akibatnya, agar siswa tetap memiliki rasa kebanggaan sebagai warga negara Indonesia, pendidikan PKn harus menekankan penguatan karakter dan identitas bangsa. Oleh karena itu, pendidikan kewarganegaraan di sekolah dasar tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membangun sikap dan perilaku siswa sehingga mereka dapat berkontribusi positif kepada masyarakat dan negara mereka. (Iswandi, D. 2020). Dalam hal ini, menunjukkan bahwa pendidikan PKn di sekolah dasar dapat memberikan dampak positif pada karakter siswa.Â
Siswa akan belajar tentang pentingnya menghormati hak-hak orang lain dan berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan demokratis. Siswa akan lebih siap untuk menghadapi tantangan di masa depan dan berpartisipasi dalam pembangunan negara dengan memahami hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara. Secara umum, pendidikan kewarganegaraan adalah langkah penting untuk menanamkan rasa nasionalisme pada siswa sekolah dasar. Upaya ini memerlukan partisipasi semua pihak guru, orang tua, dan masyarakat untuk menghasilkan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki komitmen terhadap nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air. (Bukoting, S. 2023). Salah satu tujuan utama pendidikan ini adalah membuat siswa mencintai negara mereka sendiri, terutama di tingkat sekolah dasar.Â
Cinta tanah air adalah nilai penting yang harus ditanamkan dari usia dini untuk menjaga bangsa yang berdaulat dan adil. Dengan memahami sejarah panjang bangsa Indonesia, siswa dapat menghargai perjuangan para pahlawan yang telah berkorban demi kemerdekaan. Seseorang dapat menggunakan metode bercerita untuk menceritakan kisah heroik dari masa lalu sehingga siswa merasa terhubung dengan masa lalu. Kunjungan ke museum atau situs bersejarah juga dapat memberikan pengalaman langsung tentang warisan sejarah dan budaya bangsa. Sangat penting untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dengan mengenali simbol negara seperti bendera, lambang negara, dan lagu kebangsaan. Siswa dididik untuk menghormati simbol-simbol ini melalui upacara bendera yang rutin. Ini karena simbol-simbol ini melambangkan identitas dan nilai-nilai bangsa.Â
C.KESIMPULAN