Punya motor tua, mungkin langsung berpikir motor tersebut sudah ketinggalan zaman. Tapi ada benarnya jika masih bisa digunakan tidak perlu ganti yang bergengsi.Â
Tapi apakah anda pernah berpikir bahwa motor tua atau jadul lebih irit bensin daripada motor zaman sekarang. Karena motor tersebut masih menggunakan karburator. Beda dengan sekarang masih ada juga yang memakai karburator atau matic.Â
Ada juga kenapa cc motor jadul lebih besar daripada motor sekarang. Karena yang digunakan motor tersebut masih menggunakan bahan baku yang masih bagus. Dan tingkat kompresi jugo lebih tinggi dari motor sekarang. Motor sekarang kompresi hanya seberapa. Entah hanya ingin cepat laku atau tidak itu tidak tahu.Â
Kalau motor sekarang, kualitas bahan baku juga kurang memadai. Juga tingkat kompresinya, maka motor sekarang banyak yang kompresinya rendah tapi cepat rusak. Berbeda motor jadul, kompresi tinggi tapi bisa awet.Â
Misalkan motor Yamaha 125Z, kenapa saya lebih suka Yamaha 125Z. Â Alasannya bukan irit bensin. Bensin memang irit, kalau menurut saya sendiri. Tingkat kompresi lebih tinggi. Jika di pacu dalam kecepatan tinggi. Alhasil di ruang pembakaran dalam mesin makin tinggi maka melaju dengan kecepatan yang tinggi juga. Mungkin kalangan anak sekarang tidak mau menggunakan motor jadul, kalau saya ya juga mau menggunakan motor zaman sekarang.Â
Tapi saya masih pikir pikir mau menggunakan motor zaman sekarang, lebih pilih motor jadul. Kenapa saya memilih motor jadul, misalkan saja motor matic jika dipacu rata rata hanya sekitar 120km/jam atau 150km/jam .kita bandingkan dengan motor yamaha 125z yang memiliki cc sekitar 170km/jam. Gimana mungkin anda yang anak zaman now gak akam mau memakai motor jadul. Kalau saya mau mau aja, asal pajak hidup.Â
Masalah harga jangan ditanyakan, Yamaha 125Z dibanderol sekitar 60 sampai 80 jt. Ada yang 300 jt mungkin pajak masih ada komplit tinggal gas saja. Bayangkan anda punya motor Yamaha 125z, lebih baik anda bore up. Atau ganti karburator yang lebih tinggi. Anda bisa menyalip motor matic.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H