Mohon tunggu...
Audri Fitriyanti
Audri Fitriyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

masih coba-coba untuk menekuni copy writing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Teori Monetaris Irving Fisher: Kunci Stabilitas dan Kebijakan Moneter

3 Desember 2023   22:13 Diperbarui: 3 Desember 2023   22:57 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Profil Irving Fisher
Irving Fisher dilahirkan di New York pada 27 Februari 1867, dan meninggal pada 29 April 1947. Sejak kecil, minat Irving Fisher terhadap dunia ekonomi mendorongnya untuk mengejar studi ekonomi di Universitas Yale (BA, 1888; Ph.D., 1891). Setelah meraih gelar tersebut, Fisher menjadi pengajar dan asisten profesor di Universitas Yale. Ia diakui sebagai ekonom matematika dan pelopor ekonomi neoklasik pertama di Amerika. Melalui kontribusinya dalam pengembangan ekonomi dengan menggunakan model matematika, statistik, dan teori ekonomi, Fisher menciptakan pemikiran-pemikiran signifikan seperti teori utilitas, keseimbangan umum, dan konsep-konsep yang dikenal sebagai persamaan Fisher, hipotesis Fisher, efek Fisher internasional, teorema pemisahan Fisher, dan pasar Fisher. Fisher, selama hidupnya pada abad ke-20, dikenal sebagai ekonom Amerika pertama, terutama karena pada masa itu jumlah pemikir ekonomi dari Amerika relatif sedikit, seiring dengan keterbatasan intervensi pemerintah di bidang ekonomi. Ia juga diakui sebagai pendiri ekonomi matematika dan kontributornya dalam teori kuantitas uang dianggap penting. Fisher percaya bahwa jumlah uang yang beredar memiliki hubungan langsung dengan perubahan harga dan bahwa penambahan jumlah uang dapat menyebabkan inflasi, serta sebaliknya. Meskipun Fisher bukan akademisi purna waktu, ia produktif dalam pemikirannya dan terlibat dalam berbagai misi, termasuk pandangannya terhadap kesehatan masyarakat, dukungannya terhadap Liga Bangsa-Bangsa, dan sikapnya yang mendukung larangan penjualan alkohol.

Teori Irving Fisher

Terdapat beberapa teori yang telah dicetuskan oleh Irving Fisher, berikut diantaranya adalah:

  • Teori Fisher tetap relevan hingga saat ini karena memberikan kerangka pemahaman tentang hubungan antara pasokan uang, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi. Konsepnya menyatakan bahwa peningkatan pasokan uang dapat menyebabkan inflasi, sementara penurunan pasokan uang dapat menyebabkan deflasi. Peningkatan pasokan uang diyakini mendorong peningkatan permintaan barang dan jasa, yang dapat menyebabkan kenaikan harga. Sebaliknya, penurunan pasokan uang dapat mengakibatkan penurunan permintaan barang dan jasa, yang dapat menyebabkan penurunan harga. Teori Fisher menekankan pentingnya menjaga stabilitas pasokan uang untuk mencapai stabilitas ekonomi. Dalam konteks ini, teori ini memberikan landasan untuk memahami hubungan antara pasokan uang, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi, sambil menyoroti urgensi menjaga stabilitas pasokan uang guna menjaga stabilitas ekonomi.
  • Teori monetaris, yang secara umum didasarkan pada filosofi teori Klasik, membahas interaksi antara jumlah uang beredar dan perputaran uang, dengan fokus pada hubungan antara jumlah uang beredar (money supply / M) dan nilai uang (tingkat harga / P). Teori ini juga menekankan tingkat perputaran uang (V), yang ditentukan oleh kelembagaan dalam masyarakat yang memengaruhi perilaku transaksi (Volume Transaksi / T). Teori monetaris Irving Fisher, dikenal sebagai teori kuantitas uang, menyatakan bahwa pertumbuhan jumlah uang beredar memiliki hubungan langsung dengan kenaikan harga-harga barang secara umum (inflasi), karena pertumbuhan jumlah uang di masyarakat menjadi penyebab utama inflasi.
  • Teori ketiga, yaitu teori efek bunga riil, menyoroti peran penting tingkat bunga riil dalam pengambilan keputusan ekonomi, khususnya dalam hal investasi. Teori ini menyatakan bahwa tingkat bunga riil yang rendah mendorong orang untuk berinvestasi daripada menyimpan uang tunai. Dalam jangka panjang, tingkat bunga riil dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti produktivitas, pertumbuhan ekonomi, dan preferensi konsumen. Dalam perekonomian, persamaan Fisher berlaku, di mana tingkat bunga nominal (i) sama dengan tingkat bunga riil (r) ditambah dengan tingkat inflasi (). Perbedaan antara suku bunga nominal dan suku bunga riil penting untuk dipahami dalam konteks keputusan investasi.

Keadaan di Indonesia yang Relevan dengan Pemikiran Aliran Monetaris Irving Fisher

Nah, berikut adalah beberapa kebijakan yang masih relevan atau masih diterapkan di Indonesia dalam hal kebijakan moneter, diantaranya yaitu:

  • Pada masa krisis ekonomi Asia tahun 1997, banyak perusahaan tutup dan jumlah pengangguran meningkat. Salah satu penyebabnya adalah utang swasta luar negeri yang mencapai jumlah besar, dipicu oleh penurunan tajam nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Bank Indonesia menghadapi tantangan mengelola stabilitas harga dan aliran uang dengan intervensi pasar valuta asing dan penyesuaian suku bunga. Tindakan tersebut mencerminkan pemikiran aliran monetaris Irving Fisher dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia dan mengatasi dampak krisis ekonomi Asia.
  • Pada tahun 2022, Bank Indonesia mengambil kebijakan moneter ekspansif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang terdampak oleh pandemi COVID-19. Penurunan suku bunga acuan dan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) bertujuan meningkatkan jumlah uang beredar. Kebijakan ini berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2022, sesuai dengan konsep Irving Fisher yang menyatakan bahwa peningkatan jumlah uang beredar akan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan pengeluaran konsumen.
  • Pada Agustus 2022, Bank Indonesia melaporkan pertumbuhan peredaran uang kartal yang melambat, serta pertumbuhan tabungan Rupiah yang lebih rendah. Giro Rupiah juga melambat, menunjukkan kebijakan moneter yang mencerminkan teori Irving Fisher tentang menjaga stabilitas pasokan uang untuk menjaga stabilitas ekonomi.
  • Teori Permintaan Uang Irving Fisher, yang menyatakan bahwa jumlah uang beredar harus sejajar dengan nilai barang atau jasa, masih relevan saat ini. Bank Indonesia menjalankan Operasi Moneter untuk menjaga stabilitas moneter melalui pengendalian suku bunga dan nilai tukar Rupiah. Langkah-langkah ini termasuk Operasi Pasar Terbuka, Standing Facilities, dan pengelolaan likuiditas di pasar uang Rupiah, yang mencerminkan konsep pemikiran Irving Fisher.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun