Semarang (02/08/2021) -- Tak terasa sudah hampir 2 tahun lamanya Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) atau yang lebih akrab disebut virus Covid-19 hadir di tengah-tengah kita.Â
Tidak dapat dipungkiri jika virus ini turut membawa dampak yang sangat signifikan bagi setiap lapisan masyarakat, terutama bagi masyarakat golongan menengah dan menengah ke bawah. Salah satunya adalah para pelaku usaha di Kampung Tematik Kuliner yang terletak di RW 02 Kelurahan Jatingaleh, Kecamatan Candisari, Kota Semarang.
Sekilas tentang Kampung Tematik Kuliner RW 02, merupakan salah satu kawasan dari 32 Kampung Tematik yang dicetuskan oleh Pemerintah Kota Semarang yang bertujuan untuk mendorong kampung-kampung yang ada di Kota Semarang menjadi lebih kreatif dan berkembang dalam menghadapi persoalan, terutama dalam sektor ekonomi yang kian merebak.
Kampung Tematik Kuliner RW 02 menjadi wadah bagi para pelaku usaha yang ada di RW 02 Kelurahan Jatingaleh untuk bersama mengembangkan dan menjajakkan usahanya yang berfokus pada kuliner, mulai dari jajanan dan makanan tradisional hingga modern tersedia di sini.Â
Tercatat hingga saat ini, terdapat 22 pelaku usaha yang terdaftar dan aktif menjadi anggota Paguyuban Kampung Tematik Kuliner RW 02. Sebagai informasi, Kampung Tematik Kuliner RW 02 ini beroperasi 2 kali dalam kurun waktu satu bulan.
Namun, semua ini berubah sejak hadirnya virus Covid-19 yang membuat pemerintah Indonesia harus melaksanakan PSBB dan PPKM yang melarang setiap orang untuk berkegiatan di luar rumah. Akibatnya, kegiatan di Kampung Tematik Kuliner RW 02 juga terpaksa dihentikan hingga waktu yang belum ditentukan.
Dalam upayanya untuk membantu membangkitkan semangat para pelaku usaha di Kampung Tematik Kuliner RW 02 agar kembali menjajakkan dagangannya, Audrey (20), seorang mahasiswi KKN Universitas Diponegoro melakukan program pendampingan serta membuat video edukasi mengenai cara-cara pengoptimalan media sosial untuk pemasaran secara digital.Â
Pendampingan dan video edukasi ini di dalamnya termasuk cara mengoptimalkan penggunaan Instagram, Facebook, dan Whatsapp sebagai media pemasaran.