Mohon tunggu...
Audrey Joyceline Silalahi
Audrey Joyceline Silalahi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa SMA

senang menggambar

Selanjutnya

Tutup

Nature

Mengenal Burung Julang Emas, Burung Eksotis Yang Terancam Punah

7 Januari 2025   23:55 Diperbarui: 7 Januari 2025   23:55 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto burung julang emas jantan dan betina (Sumber : Media Indonesia)

Burung julang emas atau rhyticeros undulatus merupakan burung yang terancam punah dan dilindungi. Di Indonesia, burung ini dapat ditemukan di Kalimantan, Sumatera, Jawa, dan Bali. Biasanya julang emas hidup di dalam hutan dataran rendah. 

Burung julang emas sendiri merupakan hewan dimorfik, dimana perbedaan antara jantan dan betina dapat terlihat dengan jelas. Salah satu contohnya burung julang emas jantan memiliki tembolok atau kantung untuk menyimpan makanan berwarna kuning terang dan terdapat garis hitam dibawahnya. Sedangkan julang emas betina memiliki tembolok berwarna biru dengan garis hitam dibawahnya.  Contoh lainnya adalah dari warna kepala, julang emas jantan memiliki kepala berwarna krem dan julang emas betina memiliki warna hitam.

Bentuk sarang burung julang emas sendiri sangat unik, karena mereka membutuhkan pohon yang besar dan pohon tersebut harus memiliki lubang yang  besar karena nantinya burung julang emas betina akan masuk kedalam dan mengerami telur. Lubang ini akan ditutup menggunakan kotoran dan sisa makanan, menyisakan lubang kecil yang digunakan sebagai satu-satunya cara burung julang emas jantan untuk memberikan makan kepada sang betina. Karena burung julang emas membutuhkan pohon yang besar, burung ini dijadikan sebagai simbol hutan yang sehat.

Selain sarangnya yang unik, burung julang emas ini merupakan hewan monogami yaitu hewan yang setia kepada pasangannya. Ketika burung betina mengerami telur-telur di dalam sarang, sang jantan akan selalu datang membawakan makanan yang ia tampung di temboloknya dan menyuapi sang betina. 

Sayangnya, populasi burung ini semakin menurun. Dikarenakan habitatnya yang dirusak manusia dan perburuan yang dilakukan demi mendapatkan paruh mereka. Apalagi kalau perburuan dilakukan saat burung betina sedang mengerami dan burung jantannya mati, maka burung betina dan anak-anaknya akan mati kelaparan karena tidak mendapatkan makanan dan tidak dapat keluar dari sarang. Tidak hanya itu, terdapat juga orang-orang yang tidak memikirkan perasaan burung-burung tersebut dengan menangkap mereka dan dijadikan sebagai hewan peliharaan.  Oleh karena itu, kita harus terus menjaga alam di sekitar kita dan tidak mendukung maupun mengikuti aksi memburu maupun memelihara burung julang emas. Karena apa yang kita lakukan sekarang adalah untuk generasi-generasi seterusnya, agar mereka juga dapat menyaksikan dan menikmati keindahan dari burung julang emas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun