Gagal jantung merupakan suatu kondisi saat otot jantung menjadi sangat lemah, sehingga tidak dapat memompa cukup darah ke seluruh tubuh. Beberapa penyebab umum terjadinya gagal jantung adalah adanya penyakit jantung koroner, gangguan pada otot jantung, diabetes, anemia, konsumsi alkohol dan obat-obatan, hipertensi, cacat jantung bawaan, adanya kerusakan pada katup jantung, dan gangguan ritme jantung,
Proses pemompaan darah diatur oleh potensial aksi ke seluruh membran otot dan menghasilkan kontraksi. Jantung berkontraksi secara teratur karena potensial aksi yang dihasilkan sendiri atau otoritmisitas. Dalam organ jantung terdapat dua jenis sel khusus yang berperan penting dalam aktivitas kontraksi otot jantung yaitu sel kontraktil dan sel otoritmik/pace maker.
Apakah sel otoritmik itu? Sel otoritmik adalah sel berjumlah sedikit, tapi sangat penting dalam proses kontraksi otot jantung, karena bersifat memulai potensial aksi yang kemudian diteruskan kepada sel kontraktil untuk berkontraksi.
Apakah sel kontraktil itu? Sel kontraktil merupakan sebagian besar dari jumlah sel-sel otot jantung yang bekerja memompa darah secara mekanis. Sel kontraktil tidak mampu membentuk potensial aksinya sendiri.
Gagal jantung bukanlah kondisi dimana jantung sudah berhenti berfungsi, melainkan melemahnya otot jantung untuk memompa darah. Pada kebanyakan kasus, gagal jantung adalah kondisi seumur hidup yang tidak dapat sembuh sepenuhnya. Maka, pengobatan terhadap gagal jantung berfungsi untuk memperlambat perkembangan penyakit serta mengontrol gejala selama mungkin.
Gejala gagal jantung dibagi menjadi 2 berdasarkan waktu perkembangan gejala, yaitu kronis dan akut. Pada gagal jantung kronis, gejala berkembang perlahan. Namun, pada gagal jantung akut, gejala berkembang pesat. Gejala utama gagal jantung adalah sesak napas, tubuh terasa lelah, serta pembengkakan di area kaki.
Pada jantung, terdapat 4 pace maker yang terdiri atas Nodus SA, Nodus AV, Berkas His, dan Serabut Purkinje. Nodus SA berlokasi di dinding atrium sebelah kanan dekat pintu vena cava superior. Nodus ini berfungsi sebagai alat pacu jantung normal yang mengirim 70-80 denyut per menit.
Sel kedua merupakan Nodus AV. Nodus ini terletak di sekat antara atrium dan ventrikel dan berfungsi sebagai alat pacu jantung kedua dengan frekuensi lebih rendah, yaitu 40-60 denyut per menit.
Kemudian ada Berkas His yang merupakan sel hasil dari nodus AV dan masuk ke septum interventrik.
Sel yang keempat merupakan Serabut Purkinje. Serabut Purkinje berfungsi untuk mengalirkan arus listrik ke miokardioum ventrikel.