Mohon tunggu...
Audrey Angelica
Audrey Angelica Mohon Tunggu... Freelancer - halo semua

seorang pelajar yang menuangkan pikirannya ke dalam tulisan. hehe

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengapa harus Social Distancing?

10 Agustus 2020   10:58 Diperbarui: 10 Agustus 2020   10:59 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia saat ini sedang digemparkan oleh suatu wabah penyakit yang dikenal dengan nama COVID-19. COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona dan menyerang saluran pernafasan. Saat ini, COVID-19 telah menjadi sebuah pandemi yang meresahkan banyak negara di seluruh dunia. 

Gejala umum dari penyakit ini adalah demam, batuk, dan rasa lelah. Namun, pasien yang terinfeksi akan merasakan beberapa gejala lainnya secara bertahap. Virus ini tidak memandang usia, sehingga siapapun yang mengabaikan protokol kesehatan dapat terinfeksi.

Virus corona menular sangat cepat dan kebanyakan terjadi tanpa disadari. Virus ini menular melalui manusia ke manusia lainnya melalui percikan-percikan dari hidung atau mulut yang keluar saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara. 

Untuk menghindari hal tersebut, pemerintah telah mengumumkan suatu cara sebagai bentuk pencegahan, yang kita kenal dengan istilah "Social Distancing". Namun, yang jadi pertanyaan sekarang adalah bagaimana "Social Distancing" dapat membantu pencegahan penyebaran virus? Mari kita simak lebih lanjut pembahasan berikut ini.

Social distancing sendiri diartikkan sebagai suatu pembatasan sosial atau fisik, yang bertujuan untuk mengurangi penyebaran virus. Social distancing bisa dikatakan juga menjaga jarak dengan orang lain dengan jarak minimal 1-2 meter. Selain menjaga jarak, kita juga tidak diperkenankan untuk melakukan kontak fisik, misalnya bersalaman. Mungkin bagi kita sebagai makhluk sosial, akan sedikit sulit menerapkan aturan kesehatan yang satu ini, dan mungkin ini juga alasan mengapa banyak kasus bertambah setiap harinya.

Beberapa waktu lalu, berita di media massa menunjukkan bahwa masih banyak daerah-daerah, khususnya di Indonesia, yang mengabaikan protokol kesehatan. Banyak pula tempat-tempat umum yang masih beroperasi, salah satunya pasar. Kita tahu bahwa tempat-tempat seperti ini pasti dipenuhi oleh kerumunan orang. 

Bagi saya sendiri, saya telah menyaksikan secara langsung bagaimana orang-orang masih ada yang berpergian keluar. Mungkin karena beberapa diantaranya juga memiliki kepentingan yang mendesak, sehingga mengharuskan mereka mengunjungi tempat tersebut.

Kita tidak bisa mengendalikan bagaimana orang-orang bertindak, namun tentunya kita bisa mengendalikan diri kita sendiri. Kita harus bisa menahan diri untuk tidak berpergian dan menghindari tempat-tempat ramai. 

Sebisa mungkin, kita juga mengingatkan sesama agar berbuat demikian. Saat ini kita sedang melalui masa-masa sulit dimana kita harus bisa membiasakan diri untuk menjaga jarak satu dengan yang lain. 

Dulu saat semua keadaan masih normal, kita masih bisa bersosialisasi dengan orang disekitar, namun sekarang kenyataannya sudah berbeda. Demi kebaikan bersama, marilah kita atuhi protokol kesehatan yaitu menjaga jarak atau Social Distancing, agar pandemi ini segera berakhir, dan kita juga bisa menjalani kehidupan seperti semula.

Referensi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun