Kalimat di atas sepertinya biasa saja dalam suatu pertengkaran, memperebutkan sebuah apel. Biasanya dilakukan anak-anak yang masih kecil. Tapi kalau seorang dewasa yang mengucapkannya terhadap anak kecil, itu sesuatu yang ganjil.
Pernah terpikirkan atau mengalaminya? Sebagai seorang perempuan yang baru melahirkan hal tersebut pernah dialami.
Kecemasan termasuk mental health yang bisa merugikan.
Gangguan kecemasan tanpa disadari membuat ketakutan di diri.
Memandang setiap hal pasti berujung kematian.
Ada beberapa hal, tanpa disadari melanda diri dan bagaimana pengobatannya :
1. Kecemasan yang mengganggu
Karena saya orangnya suka mencari kesempurnaan, jadi setiap kondisi yang ada diperhatikan, dicatat. Kalau oleng kenapa? Bagaimana cara menanganinya? Makanan apa yang harus di makan?
Kalau lagi datang kecemasan mencari kekuatan dengan berbaring miring, sambil menyeruput oatmeal cair.
"Tolong bikinkan oatmeal, Nani!” kadang berteriak kepada pembantu dan pengasuh andalan di rumah.
Kadang sambil berjalan, saya mengetahui kalau berjalan sambil berjinjit itu terasa enak, badan tidak oleng. Seperti menyeimbangkan badan, tegak lurus. Rasanya seperti penari balet. Pegal? iya tentu saja. Yang tidak pernah berjalan jinjit sekarang pola jalan berubah.