Mohon tunggu...
Audy Jo
Audy Jo Mohon Tunggu... Lainnya - Dreamer

Audy Jo, Ceritadiri.com Buletin My World

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Benarkah Sejarah yang Tercatat?

22 Juli 2021   21:17 Diperbarui: 30 Juni 2022   08:15 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Mielitza Kiriweno ( Putri dari Tieneke Joris)

Silsilah Keluarga itu penting untuk dipelajari. Ada sedikit kerinduan untuk orang tua yang sudah tiada.

Dimana-mana yang namanya orang tua pengen keturunan atau generasi mudanya mengetahui nenek moyang mereka.

Untuk diri pribadi sudah ada percampuran kadang bingung juga kalau ditanya nenek moyangnya siapa. Karena sudah tidak ada yang menceritakan silsilah sebenarnya.

Semoga apa yang ditulis ini ada sedikit gambaran, dan sesuai dengan sejarah yang ada. 

AMBON

Kota Ambon atau Ambong dalam bahasa setempat (diucapkan sebagai ['ʔamboːŋ]) adalah ibu kota dan kota terbesar dari Provinsi Maluku. Kota yang berdiri di selatan Pulau Ambon ini berawal dari pendirian sebuah benteng yang senantiasa menjadi pusat pertumbuhan kota. Kota ini didirikan oleh bangsa Portugis yang menamainya dengan istilah Nossa Senhora da Anunciada. Wikipedia

Istilah Ambon (atau Ambong dalam bahasa setempat) sendiri menurut penduduk lokal berasal dari kata 'ombong' yang berarti 'embun'. Ini mengacu pada puncak-puncak di pulau tersebut yang memang sering tertutup embun tebal. Kamus bahasa Ambon

 

Galala adalah sebuah desa/negeri yang terletak di kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Maluku, Indonesia. Galala terkenal dikalangan backpacker/traveler karena merupakan pusat kuliner Kota Ambon. Wikipedia

GALALA

Dok. Wikipedia
Dok. Wikipedia
Asal Mulanya sebutan Galala

Adapun sebutan galala menurut keterangan separuh orang, asalnya dari banyaknya tanaman pohon Galala di pesisir pantai, ini boleh juga diterima. Akan tetapi yang sebenarnya sebutan galala itu berasal dari ; dahulu sekali belum ada jembatan Wai Ruhu, untuk lalu lintas ke kota pulang pergi  dipakai perahu / sampan/ rakit / gusepa. Untuk orang yang banyak menyeberang maka jurumudi (yang menjadi kepala) pada rakit (Gusepa) itu berkata kepada anak buahnya demikian : “GALA-LAH”  sebutan ini mulai popular (tersiar) kemana-mana, sampai tempat ini mendapat sebutan Galala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun