Tahukah kalian, perkembangan pesat yang terjadi saat ini seperti intensifikasi produksi kerap kali mengganggu respon imun dan wabah penyakit pada ikan budidaya. Mengapa bisa ya ? yuk kita simak artikel dibawah ini !
     Intensifikasi merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan mutu dan jumlah produksi. Pada intesifikasi produksi ikan nila (Oreochromis niloticus) justru sering kali menyebabkan ikan nila terpapar oleh faktor stressor. Apa yang dimaksud dengan stressor? Stressor merupakan suatu agen atau kondisi yang dapat mengancam keselmatan individu, dalam hal ini adalah ikan nilai. Faktor stressor dapat berupa agen kimia, agen biologis maupun faktor lingkungan. Faktor stressor yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada ikan nila adalah perubahan suhu air, salinitas, nilai pH dan kadar oksigen terlarut serta racun kimia seperti herbisida, fungisida dan insektisida. Faktor-faktor stressor tersebut dapat menyebabkan diproduksinya radikal bebas seperti reactive oxygen spesices (ROS) yang akan menyebabkan peroksidasi lipid, kerusakan DNA, gangguan fungsi sel dimana akhirnya sel tersebut akan mengalami apoptosis (kematian sel). Oleh karena itu, agar suatu sel tidak mengalami apotosis (kematian) maka sel tubuh ikan harus memiliki keseimbangan antara pertahanan antioksidan yang dimiliki dengan pelepasan reactive oxygen spesices (ROS).
Bagaimana cara meningkatkan pertahanan antioksidan pada sel tubuh ikan ?
Mikroalga adalah solusi dari permasalahan ini !
    Pakan bagi ikan nila yang difortifikasi oleh mikroalga mampu meningkatkan pertahanan sel tubuh ikan nilai. Mikroalga sendiri memiliki kandungan bioaktif yang tinggi seperti sifat antioksidan dan anti inflamasi. Selain itu, tingginya konsentrasi kandungan asam lemak tak jenuh PUFA seperti DHA dan EPA mampu menjaga kesehatan ikan nila sehingga ketika ikan nilai dikonsumsi oleh manusia akan turut memberikan manfaat bagi kesehatan. Kemudian, mikroalga juga terbukti memiliki sifat antimikroba terhadap bakteri patogen ikan, terutama bagi bakteri Aeromonas hydrophila yang sering kali menjadi bakteri penyebab tingginya tingkat kematian pada ikan menyebabkan kerugian ekonomi yang besar sebab Aeromonas hydrophila dapat menginduksi perubahan komponen mikrobiota usus dan memicu malfungsi aktivitas fisiokimia yang menyebabkan penyakit. Spesies mikroalga yang dapat memberikan efek positif bagi sel tubuh ikan nilai diantaranya Nannochloropsis oculata, Schizochytrium dan  Spirulina (NSS).
Mengapa mikroalga Nannochloropsis oculata, Schizochytrium dan  Spirulina (NSS) mampu meningkatkan sifat antioksidan dan anti-infilamasi pada sel tubuh ikan nilai ?
    Sebab masing-masing jenis mikroalga memiliki keunggulannya masing-masing yang memberikan efek baik bagi sel tubuh ikan yaitu mikroalga spesies mikroalga spesies Nannochloropsis oculata memiliki EPA yan g mampu meningkatkan kinerja pertumbuhan, respon imun, aktivitas anti-inflamasi, kapasitas antioksidan, dan ketahanan ikan nilai terhadap spesies bakteri patogen dan mengurangi stres oksidatif. Selain itu, Sementara, mikroalga spesies Schizochytrium memiliki kandungan DHA 18-22%, memiliki kandungan antioksidan alami yang dapat dengan mudah terakumulasi dalam jaringan ikan serta memperkuat stabilitas oksidatif. Sementara, Spirulina pada mampu meningkatkan status kekebalan, dan ketahanan penyakit dari berbagai spesies ikan karena kandungan tinggi beberapa molekul bioaktif dengan aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi. Oleh karena itu, pemberian pakan modifikasi NSS sangat diperlukan. Sebagai informasi tambahan, teman-teman pasti sudah tidak asing dengan bakteri Vibrio atau bakteri yang kerap terdeteksi pada makanan frozen ataupun makanan laut seperti ikan, udang dan lainnya. Bakteri Vibrio ini dapat bersifat patogen yang menyebabkan terjadinya diare hingga dehidrasi. Ternyata mikroalga (NSS) dapat menghambat pertumbuhan Vibrio.
Bagaimanakah pengaruh pemberian pakan modifikasi NSS terhadap ikan nila ?
     Berdasarkan hasil penelitian, pemberian pakan modifikasi NSS kepada ikan ternyata mampu meningkatkan antioksidan dan pertahanan tubuh ikan nila. Semakin meningkatnya komposisi NSS dalam pakan ikan ternyata akan turut meningkatkan daya tahan dari ikan nila tersebut. Pemberian pakan NSS kepada ikan nila juga ternyata dapat mempengaruhi kandungan asam lemak yang terkandung pada jaringan otot ikan dimana semakin tinggi komposisi pakan modifikasi NSS, menunjukkan kandungan asam lemak jenuh yang rendah dan asam lemak tidak jenuh yang tinggi. Kandungan asam lemak yang berubah ini ternyata juga berpengaruh secara nyata terhadap reaksi oksidatif atau reactive oxygen species (ROS). Semakin tinggi komposisi pakan modifikasi NSS, tingkat ROS semakin rendah yang dapat berpengaruh baik untuk kesehatan ikan nila. Mengapa demikian? Tingkat ROS yang terlalu tinggi ternyata dapat menyebabkan dapat menimbulkan reaksi kimia yang disebabkan oksigen yang memiliki sifat reaktif terhadap ikatan -- ikatan kimia di dalam tubuh ikan sehingga menimbulkan penyakit pada tubuh ikan nila. Selain itu, pakan NSS yang diberikan kepada ikan nila ternyata juga berpengaruh terhadap ekspresi - ekspresi gen yang dimiliki oleh ikan tersebut. Terdapat 3 jenis gen yang terbukti terpengaruh dan berefek baik bagi tubuh ikan berkat pemberian pakan modifikasi NSS. Pertama gen yang berperan sebagai pendukung dalam penyebab proses inflamasi yaitu, IL-1B dan TNF-a ternyata menurun setelah diberikan pakan NSS sehingga penyebab proses inflamasi dapat lebih dicegah. Kemudian, gen yang berperan sebagai media inflamasi yaitu, COX-2 juga menurun setelah diberikan pakan NSS sehingga menurunkan resiko terjadinya proses inflamasi dalam tubuh ikan. Terakhir, gen yang mengekspresikan tingkat stres dari ikan nila yaitu, HSP70 ternyata menunjukkan bahwa setelah ikan nila diberikan pakan modifikasi NSS, tingkat stres dari ikan berkurang secara drastis.
    Berbicara mengenai pakan yang dikonsumsi, pasti timbul pemikiran oleh para pembaca bagaimanakah keadaan mikrobiota atau habitat mikroba yang terdapat di dalam usus ikan tersebut? Tentunya kandungan mikrobiota yang terdapat di dalam usus ikan nila setelah diberikan pakan modifikasi NSS menunjukkan berkurangnya bakteri patogen atau bakteri yang dapat menimbulkan penyakit seperti Vibrio dan Staphylococcus. Kemudian bukan hanya itu, terdapat penambahan jumlah bakteri probiotik atau bakteri yang baik untuk sistem pencernaan seperti Lactobacillus dan Bacillus. Oleh karena itu, keadaan mikrobiota pada usus ikan nila menunjukkan keadaan yang lebih baik untuk sistem pencernaan.
    Terakhir, terdapat efek yang tidak kalah penting dari khasiat - khasiat sebelumnya yaitu,  pakan modifikasi NSS juga berpengaruh terhadap tingkat populasi Aeromonas hydrophila dan tingkat kematian dari ikan nila. Sebagai informasi, Aeromonas hydrophila merupakan bakteri yang menyerang ikan air tawar termasuk ikan nila dan dapat menyebabkan pendarahan pada tubuh ikan dan menimbulkan penyakit pada ikan. Setelah pemberian pakan NSS, kadar bakteri Aeromonas hydrophila berkurang. Semakin tinggi komposisi pakan modifikasi NSS yang diberikan, kadar bakteri Aeromonas hydrophila juga semakin dikit. Kemudian, resiko tingkat kematian dari ikan nila juga menurun secara drastis jika dibandingkan dengan ikan yang tidak diberikan pakan modifikasi NSS. Semakin tinggi komposisi pakan modifikasi NSS, resiko tingkat kematian ikan nila juga semakin rendah.
Lantas, apakah pengaruhnya jika kita mengonsumsi ikan nila yang diberi pakan fortifikasi mikroalga (NSS) ?
  Â
    Mengonsumsi ikan nila yang telah difortifikasi dengan mikroalga (NSS) dapat mengurangi kadar koleterol, trigliserida, dan VLDL lohh, kok bisa ya? Nah,  penurunan kadar tersebut dikarenakan kandungan n-3 PUFA pada campuran mikroalga (NSS) dapat menghambat penyerapan LDL-C dan VLDL. Tahukah kalian bahwa suplementasi asam lemak omega-3 dapat mengurangi inflamasi? Hal tersebut dikarenakan asam lemak omega-3 dapat meningkatkan kekebalan ikan dan mengurangi sintesis metabolit turunan omega-6 dimana sintesis tersebut memicu adanya inflamasi atau peradangan. Selain itu, omega-3 juga dapat mengurangi inflamasi melalui pengurangan produksi dan sekresi sitokin dan kemokin oleh makrofag sebab asam lemak omega-3 dapat meningkatkan kekebalan ikan dan mengurangi sintesis metabolit turunan omega-6 dimana sintesis tersebut memicu adanya inflamasi atau peradangan.
    Seperti yang kita ketahui, kualitas ikan sangat dipengaruhi oleh proses penyimpanannya, ketika ikan dibiarkan dalam kondisi yang tidak baik maka akan memicu timbulnya radikal bebas. Peningkatan konsentrasi radikal bebas inilah yang merangsang peroksidasi lipid membran sel dan malah berdampak negatif pada kesehatan ikan sendiri. Peningkatan radikal bebas akan menyebabkan kelebihan produksi MDA. Apa itu MDA? MDA merupakan salah satu produksi akhir dari peroksidasi lipid maka dari itu sering disebut sebagai penanda stres oksidatif. Oleh karena itu, tidak perlu khawatir lagi karena campuran mikroalga (NSS) sebagai suplementasi terhadap ikan nila bisa menjadi solusinya karena mikroalga tersebut dapat  mengurasi kandungan MDA pada ikan. Â
Sebagai informasi bagi pembaca,  selain pakan ikan nila tidak hanya dapat difortifikasi oleh NSS (Nannochloropsis oculata, Schizochytrium dan  Spirulina) melainkan juga dapat difortikasi dengan mikroalga spesies Chlorella, Tetraselmis, Skizochytrium, dan Nannokloropsis karena bermanfaat baik untuk mikroflora usus. Â
Oleh karena itu, pemberian pakan yang difortifikasi dengan mikroalga Nannochloropsis oculata, Schizochytrium dan  Spirulina (NSS) terhadap ikan nila (Orechromis niloticus) mampu meningkatkan kandungan antioksidan pada tubuh sel ikan sehingga ikan nila dapat terhindar dari stres oksidatif dan patogen Aeromonas hydrophila penyebab kematian ikan. Namun, pemberian pakan ini juga turut meningkatkan kesehatan konsumen yang mengonsumsinya seperti mengurangi kadar kolestor.
Bagaimana, sudah mengerti kan? Terima kasih telah membaca semoga bermanfaat  !
Referensi :
Ibrahim D, Hamid MIAE, Alzaban MI, Elhady M, Elazzouny MME, Elfeky TM, Sadik GMA, Samy OM, Hamed TA, Albalwe FM, Alenezi MA, Omar AE. 2022. Impacts of fortifying nile tilapia (Oreochromis niloticus) diet with different strains of microalgae on its performance, fillet quality and disease resistance to aeromonas hydrophila considering the interplay between antioxidant and inflammatory response. 11 (2181) : 1-25.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H