Mohon tunggu...
Jeanne Mejia
Jeanne Mejia Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Freelance Content Writer

Penulis freelance content writer yang tertarik dengan topik - topik seputar startup, digital marketing, digital campaign, dan bisnis

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Samakah Cara Perekrutan Karyawan Baru Di Startup Dan Korporasi Besar?

31 Maret 2020   15:18 Diperbarui: 6 Mei 2020   21:38 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam wawancara, pihak startup berusaha untuk sesantai mungkin dan tidak terlalu kaku agar HRD bisa mengenal pelamar secara otentik dan pembicaraan mengalir seperti ngobrol biasa. 

Tidak seperti korporasi besar yang menjunjung tinggi kaidah wawancara professional seorang karyawan dengan etika - etika yang banyak diajarkan di buku teks dan seminar karir. 

Setelah itu, bila merasa ada kecocokan soal visi, misi, dan tujuan perusahaan, calon karyawan akan dipertemukan dengan CEO atau founder untuk menjalani wawancara terakhir, baru kemudian pihak perusahaan akan mengambil keputusan.

Namun, ada juga startup yang memiliki pendekatan berbeda saat merekrut pegawai baru. Salah satunya Halo Jasa, startup digital yang bergerak dibidang layanan jasa on demand seperti jasa reflexology ini, merekrut karyawannya dengan melihat histori pendidikan, kemampuan adaptasi, dan kemampuan berpikir kritis. Harapannya, karyawan tersebut bisa beradaptasi dengan cepat di lingkungan kerja startup yang dinamis dan turut berkontribusi dalam memberikan ide - ide kreatif lalu mengaplikasikannya.

Startup dan korporasi besar memiliki perbedaan nilai dan sudut pandang yang berbeda soal cara perekrutan karyawan baru. Korporasi besar yang sudah beroperasi selama belasan atau puluhan tahun, tetap memegang nilai - nilai yang memang dianut oleh banyak perusahaan saat zaman mereka berdiri. Tidak mudah bagi korporasi besar untuk memasukan nilai - nilai baru sesuai perkembangan zaman dalam merekrut karyawan baru, karena bisa mengubah sistem kerja perusahaan yang sudah ada. Sedangkan, startup kental dengan lingkungan anak muda yang kaya akan ide, terbuka dengan hal - hal baru, fleksibel, dan mengutamakan efisiensi serta efektifitas daripada nilai - niali perusahaan atau sistem. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun