Mohon tunggu...
Audi Suherman
Audi Suherman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Komunikasi 58 - Institut Pertanian Bogor

hello, my name is Audi Suherman. Im live in Jakarta. Im a student at Institut Pertanian Bogor, Communication58☺️

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Covid Indonesia dan Dunia

31 Juli 2021   10:00 Diperbarui: 31 Juli 2021   10:24 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

     Virus SARS-CoV-2 pertama kali terdeteksi di Wuhan, China, pada akhir 2019 dan pada Juni 2021, telah menyebar ke seluruh dunia. Menyebabkan lebih dari 178 juta kasus yang di konfirmasi dan 3,9 juta kematian. Di Indonesia, Virus SARS-Cov-2 sendiri pertama kali terkonfirmasi dan di umumkan oleh Presiden Joko Widodo melalui media massa pada tanggal 2 Maret 2020 lalu. Per bulan Juli 2021, total kasus yang di konfirmasi di Indonesia sebanyak 3,29 juta kasus dan kasus kematian sebanyak 88 ribu kasus. Meskipun hal tersebut tidak membuat Covid-19 masuk ke dalam jajaran pandemi paling mematikan di dunia, namun Virus SARS- CoV-19 ini tetap sangat berbahaya mengingat penularannya yang cepat dan menyebabkan kematian.

     Sebuah studi "tepat waktu, transparan, dipimpin oleh pakar, dan berbasis sains" -- itulah diharapkan para pemimpin G7 dari para ilmuwan yang menyelidiki asal-usul virus yang menyebabkan Covid-19. Presiden AS Joe Biden baru-baru ini memerintahkan pejabat intelijennya untuk melipatgandakan upaya dan memberikan laporan dalam 90 hari, termasuk melihat secara mendetail kemungkinan bahwa virus corona berasal dari laboratorium China. Hipotesis kebocoran laboratorium yang kontroversial, yang pernah ditolak dan disebut oleh banyak orang sebagai teori konspirasi, baru-baru ini muncul kembali, memperumit hubungan yang sudah sulit antara China dan Barat. Teori lain yakin bahwa virus tersebut mungkin lolos dari fasilitas riset biologi utama, yang terletak relative dekat dengan pasar, yaitu Institut Virologi Wuhan (WIV).

     Terlepas dari berbagai teori konspirasi dan berita simpang siur tentang asal mula Virus SARS-CoV-19 ini, banyak hal yang dilakukan oleh pemimpin dunia, juga para pakar agar pandemic Covid-19 ini segera berakhir. Berbagai peraturan dibuat, berbagai protokol diterapkan guna menurunkan angka kasus Covid-19, bukan hanya di Indonesia namun di seluruh dunia. Lockdown nasional diberlakukan, pusat perbelanjaan ditutup, sekolah daring tanpa tatap muka, perkantoran non-esensial harus memberlakukan work from home, dan masih banyak dampak lainnya. Hal ini tentu saja perlahan-lahan membuat roda perekonomian melemah. Banyak pengusaha skala besar maupun level UMKM yang terpaksa gulung tikar karna merugi. Yang berujung pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), yang berarti angka pengangguran meningkat pesat.

     Virus SARS-CoV-19 terbilang memiliki tingkat penularan yang sangat cepat. Orang yang sudah terjangkit virus ini memiliki beberapa ciri, diantaranya demam, batuk, cepat merasa lelah, nyeri tenggorokan, mata merah, sakit kepala, tidak bisa mencium aroma, hilangnya indra perasa pada lidah, ruam pada kulit, perubahan warna pada jari-jari baik tangan maupun kaki, sulit bicara atau bergerak, dan masih banyak lagi. Meskipun begitu, beberapa orang yang terjangkit
Covid-19 tidak memiliki gejala, mereka disebut OTG (Orang Tanpa Gejala). Sehingga, kita harus extra hati-hati.

     Namun, penularan Covid-19 bisa dicegah dengan menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah yang dikenal dengan sebutan 5M. Protokol 5M tersebut yaitu
1. Mencuci Tangan dengan sabun setidaknya selama 20 detik beberapa kali sehari, terutama saat sebelum memasak atau makan, setelah menggunakan kamar mandi, setelah menutup hidup saat batuk atau bersin.
2. Memakai Masker terutama jika beraktivitas di luar rumah.
3. Menjaga Jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk menghindari terkena droplets
dari orang yang bicara, batuk atau bersin.
4. Menjauhi Kerumunan, keramaian dan berdesakan.
5. Mengurangi Mobilitas, apabila tidak ada keperluan yang mendesak, tetaplah berada
dirumah. Semakin sering bertemu orang, kemungkinan terinfeksi virus Covid-19 pun semakin tinggi.

     Selain menerapkan protokol kesehatan yang ada, jangan lupa untuk selalu meningkatkan system kekebalan tubuh untuk menjaga diri kita dari Virus Covid-19 ini, diantaranya
1. Berjemur di bawah sinar matahari setidaknya 15 menit antara jam 8 sampai dengan jam 10 pada pagi hari
2. Mengkonsumsi vitamin penunjang daya tahan tubuh
3. Mengkonsumsi makanan bergizi
4. Berolahraga dengan rutin
5. Beristirahat yang cukup

     Setelah memahami Virus SARS-CoV-19, marilah kita sebagai generasi muda mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah! Dengan mematuhinya, kita bukan hanya menyelamatkan diri sendiri tetapi juga orang lain disektiar kita. Jika semua orang mematuhi protokol kesehatan, Covid-19 akan cepat hilang dari Indonesia, bahkan dunia. Oleh karena itu, marilah kita sebagai generasi muda bersama-sama menjaga system kekebalan tubuh, menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan konsisten, juga mengingatkan kepada orang- orang di sekitar kita untuk meneraokan juga, dan selalu memberi edukasi tentang bahaya Virus SARS-CoV-19!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun