Mohon tunggu...
Audi Ezturania Squaddevi
Audi Ezturania Squaddevi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

menulis artikel dengan berpikir kritis untuk menjunjung Indonesia emas

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tumbuh Dewasa: Menyikapi Perubahan dan Mencari Jati Diri

24 Desember 2024   11:45 Diperbarui: 24 Desember 2024   13:25 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Adobe Stock

Kehidupan adalah sebuah perjalanan panjang yang dimulai sejak kita masih kecil, ketika dunia terasa penuh dengan ketidakpastian dan rasa ingin tahu. Kita tumbuh dan berkembang melalui berbagai fase, hingga akhirnya mencapai kedewasaan. Di masa kecil, banyak di antara kita yang bermimpi untuk segera menjadi dewasa, membayangkan kebebasan untuk melakukan apapun, membeli barang yang diinginkan, dan bertindak tanpa batasan. Namun, ketika kita akhirnya memasuki fase kedewasaan, kita menyadari bahwa perjalanan menuju kedewasaan tidak sesederhana yang kita bayangkan. Ada banyak tantangan dan rintangan yang harus dihadapi, yang mengajarkan kita bahwa kedewasaan bukan hanya soal kebebasan, tetapi juga tentang tanggung jawab, keputusan, dan konsekuensi yang harus kita hadapi.

Perjalanan menuju kedewasaan sering kali terasa berat dan penuh tantangan, terutama ketika kita belum sepenuhnya memahami siapa diri kita sebenarnya. Seiring berjalannya waktu, berbagai masalah akan terus muncul, menguji kemampuan kita untuk menemukan solusi. Berbagai masalah tersebut bisa datang dari berbagai aspek kehidupan, mulai dari permasalahan keluarga, tantangan di sekolah, tekanan dari lingkungan sosial, hingga masalah yang tak terduga. Bagaimana bisa mengatasi itu dengan mudah? tentunya dengan mengetahui jati diri kita yang sebenarnya. Dalam hal ini, seringkali pada fase remaja menuju dewasa banyak dari kita yang belum mengenal jati diri kita yang sebenarnya. Mencari jati diri bukanlah hal yang instan. Kita harus melalui eksplorasi diri, mencoba banyak hal baru, membuka diri untuk berbagai pengalaman, dan belajar dari kesalahan yang kita buat. Kalau kita terus menerus menutup diri dari tantangan, kita nggak akan berkembang. Justru, masalah-masalah itu adalah bagian dari pembelajaran yang membantu kita jadi lebih dewasa, lebih tahu apa yang kita inginkan, dan bagaimana cara mengambil keputusan dengan bijaksana. Meskipun terkadang terasa sangat berat, kita harus ingat bahwa kita sedang belajar untuk bertanggung jawab atas hidup kita sendiri.

Namun, meskipun proses pencarian jati diri tersebut sangat penting, kenyataannya tidak semua orang memiliki kesempatan atau dukungan yang sama dalam menjalani perjalanan tersebut. Banyak orang, terutama di usia remaja, sering merasa terjebak dalam tekanan eksternal yang datang dari keluarga, teman, atau bahkan ekspektasi sosial. Sebagai contoh, seorang remaja yang dibesarkan dalam keluarga yang sangat menekankan nilai-nilai akademis dan karier tertentu, bisa jadi merasa terjebak dalam pilihan hidup yang tidak sesuai dengan keinginannya. Remaja ini mungkin merasa terpaksa mengejar jurusan tertentu di perguruan tinggi, meskipun hatinya lebih tertarik pada bidang seni atau kreativitas. Dalam kasus seperti ini, pencarian jati diri menjadi lebih sulit karena individu tersebut terhambat oleh ekspektasi orang lain, bukannya menemukan jalannya sendiri.

Perjalanan ini juga sering kali dibayangi oleh perasaan ragu dan takut gagal. Banyak dari kita yang merasa khawatir mengambil langkah besar karena takut akan konsekuensinya. Seperti yang sering terjadi pada banyak remaja yang mulai mempertanyakan arah hidupnya setelah lulus sekolah, mereka merasa bingung antara melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau memulai karier lebih awal. Pilihan yang salah kadang-kadang terasa seperti keputusan yang tidak bisa diperbaiki, padahal kenyataannya setiap pilihan adalah bagian dari proses belajar. Gagal atau merasa tersesat bukanlah akhir dari segalanya, justru itu adalah peluang untuk tumbuh dan menemukan siapa kita sebenarnya.

Namun, ada juga contoh positif di mana eksplorasi diri yang penuh tantangan justru membawa hasil yang luar biasa. Misalnya, seseorang yang memulai perjalanan kariernya dengan bekerja di berbagai bidang sebelum akhirnya menemukan passion-nya dalam dunia teknologi. Dia awalnya bekerja di sektor pemasaran, tetapi setelah mencoba beberapa pekerjaan sampingan dan mengikuti pelatihan coding, dia menemukan bahwa bekerja di dunia digital adalah panggilan hidupnya. Meskipun membutuhkan waktu untuk menemukan jalur yang tepat, pengalaman-pengalaman tersebut membentuknya menjadi pribadi yang lebih kuat dan lebih siap menghadapi dunia.

Penting untuk kita ingat bahwa tidak ada perjalanan yang sama antara satu orang dengan orang lainnya. Setiap orang memiliki waktu dan cara masing-masing untuk menemukan jati diri dan tujuan hidupnya. Tidak ada yang salah dengan memilih untuk mengambil waktu lebih lama untuk memahami diri sendiri atau mengejar hal yang berbeda dari apa yang diharapkan orang lain. Tumbuh dewasa adalah soal menemukan siapa kita, apa yang kita inginkan, dan bagaimana kita bertanggung jawab atas pilihan yang kita buat. Terkadang, itu melibatkan jatuh bangun, kegagalan, dan kesalahan, tetapi justru dari sana kita belajar untuk menjadi lebih bijaksana dan lebih matang dalam menghadapi kehidupan.

Penulis :

Audi Ezturania Squaddevi

Kesehatan Masyarakat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun