Mohon tunggu...
Audi Ul Hakim
Audi Ul Hakim Mohon Tunggu... -

saya adalah audi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Musibah

25 Oktober 2010   11:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:07 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Saya ingin sedikit bercerita tentang pengalaman buruk saya yang terjadi beberapa hari yang lalu.

Pada hari senin setelah pulang kuliah, saya pergi ke kantor teman karena ada sedikit urusan, lalu saya diajak nonton bersama teman-teman ke Pondok Indah, sesampainya di parkiran mobil, saya diminta tolong untuk membawa mobil salah satu teman saya karena dia sedang tidak enak badan.

Saat saya hendak memundurkan mobil, tukang parkir yang ada di sana sudah memberikan aba-aba untuk menyuruh saya mundur, lalu saya memundurkan mobil, tiba-tiba disaat saya sedang memundurkan mobil,ternyata di belakang mobil yang saya bawa,ada sebuah mobil yang tidak memberikan saya kesempatan untuk mundur, mobil tersebut tidak berhenti dan memberi klakson yang lama,lalu saya kesal dan menghampiri pengemudi itu yang ada di dalam mobil.

Di jalan raya,saya beradu cek-cok dengan pengemudi itu,sebut saja namanya John,karena saya pada saat itu sedang emosi dan John pun emosi,akhirnya kami beradu omongan.Sampai pada suatu ketika John begitu kesal,lalu dia menghantam saya dengan sepenuh kekuatannya.Sesaat,saya sempat tidak sadar karena ternyata mata saya di pukul keras olehnya sampai berdarah-darah.Lalu kemudian beberapa orang yang berada di sana mencoba meleraikan perkelahian kami.Beberapa saat kemudian kami berdua pun mengakhiri perkelahian tersebut.Dengan badan yang sudah sangat lemas dan tidak berdaya, saya pun dibawa ke dalam mobil.Sayangnya, saya tidak langsung ke rumah sakit, dan justru mampir ke Pondok Indah,sesuai rencana awal tadi.

DI jalan pulang, saya berinisiatif ke rumah sakit.Sayangnya, pada saat saya samapi di rumah sakit, ternyata bagian alis saya yang berdarah tadi sudah tidak bisa dijahit.Lalu akhirnya satu-satunya cara memulihkan mata saya yang memar adalah dengan cara mengompresnya setiap hari dan memerbaninnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun