Mohon tunggu...
AUDIE HARIYADI
AUDIE HARIYADI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sedang belajar menjadi jurnalis yang ahli

mahasiswa yang pengen banget ngelakuin banyak hal tapi keteteran

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Anies dan Genangan Banjir di Jakarta

17 November 2021   22:06 Diperbarui: 17 November 2021   22:34 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KELOMPOK 2:

  • ANASTHASYA ANGEL (2018110060)
  • AUDREY MUTIARA CITRA (2018110076
  • AUDIE SALSABILA HARIYADI (2019110062)
  • ALDILLA SEPTERINA (2018110075)

JAKARTA, 2021 -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan optimis dapat menyelesaikan masalah banjir di bawah kepemimpinanya. Pada saat ia masih menjadi calon Gubernur DKI Jakarta, faktanya masih terdapat titik genangan dan banjir yang tersebar akibat memasuki akhir tahun dan dampak dari La Nina. 

Beberapa masyarakat mengeluh dan mengkritik kinerja Anies Baswedan dalam mengatasi banjir di DKI Jakarta yang belum teratasi. Elika menyatakan pendapatnya melalui WhatsApp, bahwa menurutnya banjir masih belum teratasi, bahkan memburuk. Dapat dilihat dari informasi yang sudah didapatkan. 

Shyeren juga melihat fakta terhadap jaminan yang diberikan Anies Baswedan, bahwa ia dapat mengendalikan banjir dan surut dalam 6 jam, namun menurutnya masih banyak titik banjir yang surut setelah 24 jam lebih dan perlunya menyesuaikan penanganan banjir dengan kondisi dan peta wilayah. "Baru-baru ini beliau menjamin banjir di Jakarta bisa dikendalikan dan surut dalam 6 jam. 

Tetapi, nyatanya banyak titik banjir yang baru bisa surut setelah 24 jam bahkan lebih. Seharusnya penanganan banjir di tiap daerah perlu disesuaikan karena kondisi dan peta yang berbeda. Ada yang dekat sungai, ada yang karena akibat daerah dekat dengan laut (banjir rob), jadi harus dicari cara yang tepat dalam penanganan banjir di tiap daerah."

Kerubin mengatakan bahwa Anies terbilang cukup lambat dalam menangani banjir, walaupun Jakarta sudah terkenal dengan banjir setiap terjadi hujan deras, dan baru menanganginya saat masyarakat protes dan bertanya perihal bantuan terhadap warga yang terdampak banjir tersebut.

"Terbilang cukup lambat dalam melakukan upaya penanganan banjir, padahal Jakarta sudah terkenal langganan banjir tiap kali diguyur hujan deras. Beliau baru mulai melakukan penanganan banjir saat warga mulai protes dan bertanya perihal bantuan terhadap warga yang terdampak banjir,"

"Ia juga baru mulai bergerak saat mendapatkan laporan 10 rapor merah yang diajukan oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH), sembari mengingat bagaimana saat menangani banjir di awal 2020 yang tak kunjung surut." Lanjutnya.

Dan Arvian mempunyai pendapat yang berbeda dan memberikan salah satu solusi untuk mengatasi hal tersebut, yaitu dengan menambahkan resapan air sehingga dapat meminimalisir banjir di DKI Jakarta.

"Untuk evaluasi ke depan, mungkin bisa ditambah resapan airnya sehingga dapat meminimalisir banjir ketika DKI Jakarta diguyut hujan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun