Print dalam bentuk 2D itu sudah biasa. Bagaimana dengan print 3D?
Jumat (21/8) lalu, saya berkesempatan untuk menghadiri GE Garages yang diadakan di Ciputra Artpreneur, Jakarta. Acara ini berlangsung dari tanggal 18-23 Agustus serta diisi dengan berbagai workshop dan meet up session. GE Garages merupakan ajang kolaborasi dan pembelajaran yang dihadirkan GE guna memperkenalkan teknologi terkini yang akan mengubah masa depan industri manufaktur serta mengembangkan semangat inovasi di kalangan generasi penerus. GE pertama kali memperkenalkan Garage pada bulan Maret 2012.
Dengan munculnya era Industrial Internet sebagai kelanjutan dari revolusi kemajuan di bidang Industri (Big Iron) dan di bidang Internet (Big Data), maka GE melihat perubahan pengembangan teknologi tidak lagi hanya ada di pusat-pusat riset, tapi juga dilakukan oleh startup companies, dan berbagai komunitas anak-anak muda. Oleh karena itulah GE menyebut langkah inovasi saat ini sebagai open innovation.
Di sinilah saya diperkenalkan dengan 3D Printing. 3D Printing atau Aditif manufaktur adalah suatu proses pembuatan atau pencetakan objek 3 Dimensi yang memiliki volume dari sebuah gambar digital, dengan sistem aditif, yaitu objek dibuat berlapis layer per layer dengan bentuk yang telah diatur oleh suatu program hingga menciptakan objek yang utuh. Sebelum objek dicetak, tentunya kita harus membuat desain tersebut. Salah satu situs untuk membuat rancangan 3D adalah tinkercad.com. Tak hanya untuk orang dewasa, anak-anak pun bisa Anda ajak untuk bermain-main di situs ini sebagai ajang pengasah kreativitas mereka.
[caption caption="Workshop 3D Printing and Design"]
[caption caption="Para peserta workshop mempraktekan desain 3D di komputer"]
 [caption caption="Printer 3D"]
[caption caption="Contoh hasil print 3D"]
Â
Tak hanya desain 3D, para peserta juga dapat mempelajari tentang cara pembuatan drone, yaitu sebuah mesin terbang yang berfungsi dengan kendali jarak jauh oleh pilot atau mampu mengendalikan dirinya sendiri, menggunakan hukum aerodinamika untuk mengangkat dirinya. Dari workshop ini, peserta akan mengenal seluk beluk drone, quadcopter, dan sebagainya. Kemudian, peserta juga diajak untuk membangun sebuah prototype quadcopter sederhana.Â
Workshop dan meet up ini tak hanya sekadar membahas desain 3D dan drone saja. Ada pula workshop pengenalan sains, teknologi, engineering, seni, dan matematika (STEAM) yang diaplikasikan dalam inovasi terkini, seperti pengenalan coding untuk pemula. Selain itu, bagi yang ingin mengetahui perkembangan inovasi teknologi secara global, Anda pun dapat menuntaskan rasa penasaran Anda dengan mengikuti movie screening.
