Mohon tunggu...
Audi Amaris
Audi Amaris Mohon Tunggu... Mahasiswa - S1 Statistika Universitas Airlangga

Seorang mahasiswa yang aktif di kampus dan antusias di bidang pendidikan, sosial, kesehatan, bahasa, lingkungan hidup, dan olahraga. Semangat berkontribusi dan berinovasi untuk masa depan yang lebih baik!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Semakin Banyak Tantangan dalam Pendidikan Tidak Membuat Siswa Menjadi Lebih Pintar

30 Mei 2024   19:08 Diperbarui: 30 Mei 2024   19:55 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Dalam dunia pendidikan modern, secara umum diyakini bahwa semakin banyak tantangan yang diberikan kepada siswa, mereka akan semakin pintar. Namun, berbagai penelitian dan data menunjukkan bahwa banyaknya tugas belum tentu berbanding lurus dengan peningkatan kemampuan intelektual dan akademik siswa. Artikel ini membahas mengapa peningkatan jumlah tugas tidak serta merta meningkatkan kecerdasan, dan bagaimana pendekatan yang lebih seimbang bisa menjadi lebih efektif.

Beban Kerja Berlebihan dan Dampaknya

1.1. Kesehatan Mental dan Stres.

Salah satu dampak utama dari beban kerja berlebihan adalah meningkatnya stres dan masalah kesehatan mental di kalangan mahasiswa. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Youth and Adolescence menemukan bahwa siswa yang melakukan pekerjaan dalam jumlah berlebihan sering kali mengalami tingkat stres yang lebih tinggi, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi. Pentingnya kesejahteraan psikologis juga ditekankan dalam berbagai literatur, termasuk artikel dari Psikohub, yang menyatakan bahwa kesejahteraan psikologis adalah kunci dalam mencapai kesehatan mental yang optimal.

1.2. Pembelajaran vs Kuantitas Tugas.

Penelitian lain yang diterbitkan dalam Psikologi Pendidikan menunjukkan bahwa kualitas tugas lebih penting daripada kuantitas. Siswa yang diberi tugas bermakna dan berkaitan dengan topik cenderung memahami materi lebih baik dibandingkan siswa yang hanya menyelesaikan sejumlah besar tugas berkualitas rendah. Hal ini menekankan pentingnya tugas yang ditujukan untuk meningkatkan pemahaman daripada sekadar melakukan pekerjaan tambahan.

1.3. Waktu untuk Pengembangan Pribadi.

Waktu yang dihabiskan untuk mengerjakan tugas yang berlebihan seringkali menyisakan lebih sedikit waktu bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan lain yang sama pentingnya, seperti keterampilan sosial, olahraga, dan kegiatan ekstrakurikuler lainnya. Menurut American Psychological Association, partisipasi dalam aktivitas di luar dunia akademis sangat penting untuk mengembangkan keterampilan hidup dan keseimbangan emosional yang penting.

Pendekatan Alternatif: Kualitas daripada Kuantitas

2.1. Pembelajaran Aktif Berbasis Proyek.

Salah satu pendekatan yang terbukti lebih efektif adalah pembelajaran aktif berbasis proyek. Dalam metode ini, siswa berpartisipasi dalam aktivitas yang lebih interaktif dan langsung seperti proyek penelitian, presentasi, dan diskusi kelompok. Menurut Journal of Educational Research, metode ini tidak hanya meningkatkan pemahaman materi, tetapi juga meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan berkolaborasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun