Mohon tunggu...
Auda Zaschkya
Auda Zaschkya Mohon Tunggu... Penulis - Perempuan. Pernah jadi wartawati.

Realita adalah Inspirasiku Menulis

Selanjutnya

Tutup

Catatan

[Imlek] Jeruk Ponkam Untuk Mama

20 Januari 2012   13:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:38 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Auda Zaschkya - 64

Bundaku sakit.

Sejak bulan lalu, ibuku mengeluhkan sakit pada seluruh tubuhnya, sehingga rutinitas tiap subuh dan magrib untuk menunaikan shalat berjama’ah di Mesjid komplek, tidak dapat ia lakukan. Kini beliau shalat dirumah sembari duduk.

Mendengar keluhan tentang sakit yg beliau derita tersebut, lalu aku membawanya ke rumah sakit. Setelah berobat rutin ke dokter, saran dari dokterpun harus kami ikuti. Selain rajin minum obat, Beliau juga disarankan untuk sesering mungkin difisioterapi.

Kemanapun dirimu hendak melangkah, penting bagiku ikut serta.

Fisioterapipun engkau ikuti dan aku pasti turut menungguimu. Bosan memang, jenuh bukan kepalang, namun ku coba untuk bersabar, demimu ibu.. ketika engkau mulai jenuh, amarahpun tak dapat engkau tahan dan engkau berucap “kenapa ‘gak sembuh-sembuh sih? Udah capek bolek-balik ke rumah sakit.

Jeruk Ponkam Untuk Ibuku

[caption id="attachment_165032" align="aligncenter" width="259" caption="google image"][/caption]

Suatu ketika, ibu bertanya “imlek kapan, da?  Kita ke supermarket itu ya. Kita beli jeruk yang murah itu ya.. mama suka jeruk itu, mama ikut juga ya, mau pilih-pilih sama orang ramai disana”.

Dan aku berkata, “biar ami beli aja, ma dirumah aja, ‘gak boleh jalan-jalan apalagi masuk mall yang padat. Sabar dulu, nanti kalau ami udah libur minggu tenang sebelum ujian, ami yang beli”.

Beberapa minggu yang lalu, di televisi sudah disiarkan bahwa jeruk itu ada dan harganya sangat murah ditengah suasana menjelang imlek dan lagi-lagi ibu berkata, “ayoklah kita beli jeruk itu, ma mau”.

"Sabar ma, nanti ami beli” terangku. Setelah mendengar jawabanku, beliaupun tenang.

[caption id="attachment_165053" align="aligncenter" width="580" caption="google image"]

13270683861898548196
13270683861898548196
[/caption]

Tanpa sepengetahuan ibu dan tentu tanpa uang darinya, aku pergi ke supermarket tersebut dan tampak ramai oleh orang yang berburu jeruk tersebut. Mau tak mau Akupun harus terjun dalam kerumunan pemburu jeruk ponkam ini.

Setelah membayar jeruk tersebut, akupun segera pulang dan memberikan jeruk kegemaran beliau. “ini ma, jeruknya yang ami janjiin”, beliau kaget dan tanpa mengucap satu patah katapun, aku mengupasi jeruk tersebut untuk ibu.

Nih ma jeruknya.. cepat sembuh ya.. jangan sakit-sakit lagi. Apa saja yang mama mau, pasti ami turutin, ami lakuin, asal mama gak boleh capai-capai, gak boleh keluar rumah tanpa ami. Ami tahu sakit yang mama rasakan, ami selalu berdo’a untuk mama. Ami sayang mama.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun