Mohon tunggu...
Auda Zaschkya
Auda Zaschkya Mohon Tunggu... Penulis - Perempuan. Pernah jadi wartawati.

Realita adalah Inspirasiku Menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cerita Diana Dacosta Tembus Pedalaman Papua Demi Mengajar

29 Agustus 2024   19:24 Diperbarui: 29 Agustus 2024   19:54 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://papua.tribunnews.com/

https://papuasatu.com/
https://papuasatu.com/

Diketahui, di SD Negeri Atti, hanya memiliki 3 ruang kelas yang fasilitas kelasnya seperti meja dan kursi, terbatas jumlahnya, sehingga anak-anak hanya duduk di lantai.

Namun demikian, Diana dan kedua rekannya yang ada, tetap bersemangat mengajari anak-anak membaca, menulis dan berhitung (calistung) di sana, sembari terus memupuk semangat nasionalisme anak-anak, agar lebih mencintai Indonesia, karena sejatinya, Papua adalah salah satu mutiara di Negera Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang sudah sepantasnya, anak-anak Papua, mengenyam pendidikan yang layak.

Demi meningkatkan semangat belajar anak-anak, mengingat juga tak ada fasilitas buku pelajaran yang cocok bagi anak-anak di pedalaman Papua sana, Diana memiliki ide untuk membuat buku pelajaran sendiri, tentu sesuai kondisi anak-anak, termasuk materi pelajaran yang ditulis sendiri olehnya, lalu dibagikan ke anak-anak, sehingga dengan mudah, mereka dapat mengerti pelajaran yang diajarkan. Masalahnya adalah, buku-buku yang ada, berbasis pada kurikulum 13 yang cocok bagi orang kota. Terlebih ini karena, anak-anak harus belajar, sesuai situasi dan kondisi sekeliling yang dihadapinya, tidak bisa dipaksakan untuk langsung melihat dunia luar, yang tak pernah dilihatnya.

Tentu saja, tak hanya murid yang perlu terus didukung dalam hal belajar oleh Diana dan kedua rekannya, tetapi juga keluarga yang juga harus diedukasi, agar mendukung anak-anak untuk sekolah. Sekolah sejatinya adalah pilar utama bagi anak-anak dalam membantu orangtua.

-

Hal-hal yang telah diterapkan Diana dalam memupuk nasionalisme anak-anak, juga kemudahan anak-anak dalam menangkap pelajaran, merupakan metode yang efektif dan efesien. Ini dapat dilihat dari jumlah anak yang bersekolah, cukup meningkat. Dari awalnya yang hanya 65 anak, lama-lam, menjadi 85 anak, bahkan ada yang sudah ke sekolah lanjutan, Di tahun 2022, ada 24 siswa SD Atti tersebut, sudah masuk SMP. Sekarang, mereka ada di kelas VIII. Kemudian di tahun 2024 ini, ada 14 anak lagi yang sudah berhasil masuk SMP.

Hal-hal demikian adalah merupakan kebanggan pribadi tentunya bagi Diana, karena berhasil mengantarkan anak-anak, menempuh pendidikan, sehingga mereka memiliki kemampuan selain membantu orangtuanya berburu misalnya.

Anak-anak lebih termotivasi untuk maju dan mengubah jalan hidup dia sendiri dan keluarganya, sehingga besar harapan kita semua, agar Papua lebih baik di masa depan di tangan putera-puteri daerahnya sendiri.

Maka dari itu diharapkan, agar pemerintah terus membangun fasilitas yang memadai di daerah-daerah terpecil, seperti kemudahan akses jalan, agar guru dari kota, semakin bertambah yang ingin mengajar di daerah terpecil seperti Papua, termasuk menyediakan layanan internet cepat, agar para guru juga lebih giat mencari berbagai pelajaran yang dapat disesuaikan dengan keadaan anak-anak di daerah terpencil, sebagaimana sudah dituangkan dalam Undang-undang, bahwa pendidikan adalah hak segala bangsa.

Cerita inspiratif dari Diana Cristiana Dacosta Ati di atas, memang sudah layak mendapatkan penghargaan dari SATU Indonesia Award tahun 2023, agar diharapkan dapat mengapresiasi banyak generasi muda, khususnya yang diperkotaan, untuk melakukan seperti yang dilakukan Diana, menembus daerah terpencil agar anak-anak mendapatkan pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun