Mohon tunggu...
Auda Zaschkya
Auda Zaschkya Mohon Tunggu... Penulis - Perempuan. Pernah jadi wartawati.

Realita adalah Inspirasiku Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[KCV] Tangisan Di Hari Valentine

14 Februari 2012   16:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:39 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kolaborasi Oleh : Auda Zasckhya + Angelina R 59

[caption id="attachment_171065" align="aligncenter" width="448" caption="google image"][/caption]

13 Febuari pukul 08.00 pagi ( 16 jam sebelum hari Valentine )

Nama laki-laki itu valentino. Dia tengah tertidur lelap di sampingku. Tidurnya begitu damai, seperti anak kecil saja. Nyenyak dan membuatku enggan mengusik tetapi dia harus pergi. Jam sembilan dia harus bekerja. Dengan berat hati kubangunkan dia. “Valent, ayo bangun!” Aku menguncang-guncang pipinya lembut. Dia menggeliat dan mengerang lalu membuka matanya. Dia tersenyum saat menatapku, memunculkan giginya yang putih. Segera dia meraih kepalaku ke dalam dekapannya. “Aduh senangnya dibangunin bidadari di pagi hari”, Kata Valentino. Aku tersenyum memeluk pria yang sangat kucintai itu. “Bangun dan segera mandi. Kau tak ingin terlambat kan?”, Kataku akhirnya. Valentino tersenyum lagi, dia melepaskan pelukannya dariku, bangkit dari tempat tidur. “Padahal aku ingin menikmati pagi ini lebih lama denganmu", Katanya sebelum menghilang ke kamar mandi.

***

Aku dan Valentino sudah bersama selama dua tahun. Kami pertama kali bertemu di sebuah pesta pernikahan. Valentino adalah sahabat sang mempelai pria sementara aku dan mempelai perempuan adalah teman semasa SMA. Kami dikenalkan kemudian menjadi akrab. Entah sejak kapan, yang pasti perlahan perasaan sayang itu muncul. Kami tidak lagi hanya makan bersama tetapi juga tidur bersama. Aku sangat mencintai Valentino. Sesuai namannya Valentino yang lahir di hari kasih sayang itu romantis dan baik hati. Perhatiannya selalu membuatku merasa spesial.

***

Tiga puluh menit kemudian, Valentino sudah siap. Dia tampak tampan dan gagah dengan setelan kemeja dan celana bahan dari katunnya. “Kau tampak tampan memakai baju biru",  Kataku. Dia tersenyum lagi. “Aku tahu, kalau tidak mana mungkin melepaskanku", Godanya. Gantian aku yang tertawa. “Baiklah Lala. Aku pergi yah!” Katanya kemudian setelah dia sudah siap berangkat kerja. Valentino mengecup pipi dan dahiku. “Aku pergi yah", Katanya. Dia mengambil kunci mobilnya yang terletak di meja. “Berjanjilah pulang ke sini jam 12 malam. Aku ingin merayakan ulang tahunmu dan juga valentine bersama", Kataku. Valentino terdiam. Dia tidak menjawab malah mencium dahiku. “Ayolah Valentino. Dua kali valentin dan ulang tahunmu yang lalu tak pernah kau habiskan denganku. Sekali ini saja yah!” Aku memohon. Lalu Valentino menatapku lama. “Nanti aku SMS!” Katanya lalu berlalu dari apertementku. Aku menatap pintu apertemen yang tertutup itu dengan berbagai perasaan di dada. Dalam hati kau berdoa semoga kami bisa bersama malam ini.

13 Febuari, pukul 13.00 (11 jam sebelum hari Valentine)

Aku sedang menikmati nasi goreng sea food sabagai makan siangku ketika SMS dari Valentino datang. “Aku akan merayakan ulang tahun dan malam valentine bersamamu.” SMS yang membuat aku mendadak kenyang. Segera kuputuskan untuk mempercantik diri di Salon. 13 Febuari pukul 15.00 ( 9 jam sebelum hari Valentine )

Aku sedang menikmati pijitan refleksi di punggungku ketika SMS dari Valentino datang “Aku ingin dimasaki. Masakan sesuatu yang spesial.” Aku tersenyum membaca SMS Valentino dan segera menghentikan pijatan yang baru setengah jalan itu. Valentino paling suka tumis udang saos tiram dan capcay. Tujuanku berikutnya adalah supermarket.

13 Febuari pukul 16.00 ( 8 jam sebelum hari Valentine )

Aku sedang memilah-milah bahan masakan ketika SMS Valentino datang kembali “Kejutkan aku dengan lingerie yang seksi nanti malam.” Aku tersenyum membaca SMS Valentino setelah selesai belanja semua bahan masakan. Aku mencari toko pakaian di dalam. 13 Febuari pukul 20.00 ( 4 jam sebelum hari Valentine )

Aku telah menyelesaikan masakan kesukaan Valentino ketika SMSnya datang kembali. “Mandi yang bersih yah. Aku sampai apetemen dua jam lagi.” Aku tersenyum membaca SMS itu segera menata makanan yang telah siap itu di atas meja. Dengan setengah berlari aku masuk kedalam kamar memakai gaun merah seksiku. Tidak lupa ku kenakan lingeria yang baru kubeli tadi sore di baliknya. 13 Febuari pukul 23.00 ( 1 jam sebelum hari valentine )

Aku telah siap, aku telah cantik dan makanan yang kumasak telah dingin. Tetapi Valentino tak kunjung datang. Yang datang malah sebuah SMS yang merusak moodku. SMS dari valentino yang membuat aku murka. Segera aku banting semua masakan yang aku masak itu dan berlari ke dalam kamar menangis di sana sepenuh hati. Valentino tega, dia selalu tak pernah merayakan hari ulang tahun dan valentinnya bersamaku.

[caption id="attachment_171067" align="aligncenter" width="320" caption="google image"]

13292392871098330464
13292392871098330464
[/caption]

14 Febuari pukul 00.00 (  Hari Valentine )

“Selamat ulang tahun, Sayang!” Rieke berteriak senang dia mencium pipi Valentino mesra. “Seamat hari valentine juga, yah” Katanya lagi. Valentino tersenyum dan memeluk Rieke dalam hati dia membayangkan Lala yang dia peluk. Dia tahu Lala marah dan mungkin membencinya. Apa mau dikata dia tak bisa melewatkan valentine dan hari ulang tahunnya bersama Lala. Rieke istrinya tiba-tiba muncul dari tugas luar kota. Rieke seharusnya pulang besok siang. Tetapi perempuan itu rela datang lebih awal demi menghabiskan valentin dan ulang tahun bersama Valentino. Padahal dia sudah senang setengah mati Rieke tidak bisa melewatkan malam valentin bersamanya. Sungguh dia ingin bersama Lala. “Aku sudah pesan tumis udang saos tiram kesukaanmu dan kau juga suda beli lingeria baru.” Kata Rieke. Dan Valentino sungguh ingin bersama Lala. Sementara berpuluh-puluh meter dari tempat itu, Lala masih menangis pilu terisak. Dia benci mendapati kenyataan bahwa kekasihnya adalah suami orang. Tetapi mau bagaimana lagi, dia sangat mencintai Valentino dan tak bisa hidup tanpa pria itu. dia masih terus menagis menyesali cintanya untuk valentino. Hpnya tergeletak tak jauh darinya SMS terkahir valentino masih tertera di sana “Maaf Lala aku tak bisa menghabiskan malam bersamamu. Rieke tiba-tiba pulang dari dinas luar kota! Dia ingin menghabiskan malam bersamaku” Lala terus menangis. Tangisan sedih di hari Valentine untuk cintanya yang begitu dalam pada Valentino.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun