Bandung kota indung.
Langitmu mendung hatiku canggung.
Berapa berat lagi sisa beban ku tanggung.
Bandung kota indung.
Di jalan menikung ku tersandung.
Namun ku selalu bangkit kembali bertarung.
Bandung kota indung.
Siksa kesepian jiwa terkurung.
Bersangkar emas tak jaminan tersanjung.
Bandung kota indung.
Aku yang terombang ambing bingung.
Murung di perjalanan tak tampak ujung.
Bandung kota indung.
Angin tolong sibakkan rasa berkabung.
Biar terlihat langitku yang sungguh agung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H