Mohon tunggu...
Rahmayu Attri Murni
Rahmayu Attri Murni Mohon Tunggu... Guru - belajar dan terus belajar

Jangan hanya memandang dari salah satu sisi, agar pandanganmu tidak tersempitkan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menghindari Kenakalan Remaja

19 Maret 2019   20:21 Diperbarui: 19 Maret 2019   20:44 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: tubanliterasi.com

Menanamkan rasa kasih yang tinggi ini merupakan tatandangan besar bagi keluarga terutama buat ayah dan ibu yang menghabiskan banyak waktu buat bekerja, sehingga nak dibesarkan oleh pengasuh tanpa ada control kedua orang tua, Ayah ibu jangan egois, mencari nafkah lahir itu penting ttetapi member nafkah bathin juga wajib.

Jangan dipilih hanya salah satu tapi keduanya harus seimbang, agar anak kita memiliki kasih sayang yang utuh. Jadi kalau ayah dan ibu tidak mau anak nya menjadi salah satu pelaku dari kenakalan remaja yang cendrung anarkis, ayah ibu kasih juga waktu buat anak -- anaknya dan berikan pengertian pada mereka jika waktu yang mereka dapatkan berkurang, sehingga ia mampu memahami semua kondisi yang kita rasakan

Perlindungan

Perlindungan yang saya maksud disini adalah, anak mendapatkan semua rasa nyaman yang mereka butuhkan saat didalam rumahnya, rasa mereka lebih mencintai rumah sendiri, karena mereka merasa mendapat perlindungan penuh dari seisi rumah, Mereka tidak merasa hidup terhina dalam rumahnya, mereka tidak tersiksa didalam rumahnya, mereka tidak kecewa didalam rumahnya, rasa itu yang semestinya mereka rasakan sehingga mereka tidak mencari tempat perlindungan ditempat yang lain.

Apabila mereka jauh dari rumah mereka akan merasakan sangat rindu pada semua isi rumahnya. Ayah yang tidak memaksakan kehendak, ibu yang memahami kondisi anak, ini lah yang sangat dibutuhkan rmaja saat ini, kalaupun orang tua memiliki kehendak seharusnya dilakukan dengan cara diskusi, memaksa dengan cara yang sangat halus sehingga sang anak tak merasakan bahwa itu adalah sebuah pemaksaan. Orang tua dizaman melinial ini harus benar -- benar memahami kebutuhan saat ini

Sosial budaya

Lagi lagi keluarga ada sumber dari segala sumbur, akar dari segala akar dari setiap masalah yang terjadi, dalam kehidupan bermasyarakat banyak sekali norma -- norma yang mengatur tanpa tertulis, sehingga anak remaja sulit untuk mempelajarinya karena tidak ada bukunya, maka yang menjadi kamus besarnya adalah keluarga itu sendiri. 

Keluarga yang memperkenalkan semua tentang itu, apalagi kita yang hidup di Indonesia begitu sarat dengan social budaya, jangan sampai pas pada generasi anak kita semua social dan budaya yang turun temurun dari leluhir perlahan terkikis habis oleh musim yang tak bertepi.

Bagaimana caranya yang muda harus menghormati yang tua, bagaimana seorang anak mengajukan pendapat pada orang tua, bagai mana seorang adek harus bicara dengan kakak, dan banyak lagi contoh yang lainnya, semua tidak ada bukunya dan kamusnya ada dalam keluarga.

Penanaman konsep-konsep yang seperti itulah yang wajib diberikan keluarga, sehingga remaja saat ia keluar dari rumahnya semua pondasi yang sudah dibangun akan tetap kokoh menjulang walau badai datang menghempasnya mudah -- mudahan anak kita mampu mempertahankan semua eksistensi dirinya pada khalayak ramai

Reproduksi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun