Jogja memang dikenal sebagai salah satu kawasan destinasi wisata yang cukup menawan. Dari sekian banyak wisata dijogja salah satu yang cukup fenomenal dan banyak dikenal oleh para pelancong adalah kawasan Alun-Alun yang berada disisi seatan Kraton Yogyakarta. Bagian ini merupakan halaman belakang dari Kraton Yogyakarta.Â
Alun-Alun ini bukan hanya lapangan saja tetapi juga pusatnya jajanan jogja atau biasanya disebut kulinernya jogja. Banyak sekali yang bisa wistawan lakukan di Alun-Alun ini yaitu melakukan permainan masangin yang biasanya mereka melakukan ini dengan menutu mata lalu berjalan lurus sampai melewati tengah tengah 2 pohon besar, lalu ada menyewa ondong-ondong, dan bersantai sambil menyantap kuliner yang ada di Alun-Alun Kidul tersebut.Â
Alun-Alun Kidul ini juga mempunyai fasilitas untuk para wisatawan yaitu seerti toilet umum, halte, parkir dan fasilitas umum lainnya. Alun-Alun Kidul ini berlokasi di Jl. Alun-Alun Kidul, Patehan, Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.Â
"saya memilih disini karena banyak makanan atau kuliner. Dan juga disini juga bisa menikmati senja" Mbak Salsa wisatawan yang saya wawancarai saat mengunjungi Alun-Alun Kidul.Â
Saya berwisata disini bersama ponakan saya karena memang dia masih kecil, dan saya latih untuk melihat suasana luar daerah Kraton Ngayogyakarta seperti apa.Â
Dan adapun sejarah Alun-Alun ini yaitu ciri yang menjadi identitas bagi pusat pusat kota lama di pulau jawa. Alun-Alun di pulau jawa ini berupa lapangan luas yang dikelilingi oleh pohon beringin ditengahnya.Â
Di masa kerajaan Mataram, Alun-Alun Kidul berfungsi untuk menyiapkan suatu kondisi yang menunjang kelancaran hubungan antara Kraton dengan dunia luar. Alun-Alun Kidul juga melambangkan kesatuan kekuasaan yang sakral antara raja dan para bangsawan yang tinggal di sekitar Alun-Alun. Sedangkan Alun-Alun Lor berfungsi untukmenyediakan persyaratan bagi berlangsungnya kekuasaan raja.Â
Alun-Alun Kidul ini dibuat untuk mengubah suasana bagian belakang Kraton menjadi seperti bagian depan karena Gunung Merapi, Kraton Ngayogyakarta, dan laut selatan pulau jawa jika ditarik dalam satu garis imajiner akan membentuk satu garis lurus. Agar posisi Kraton Ngayogyakarta tidak seperti membelakangi laut selatan, maka dibangunlah Alun-Alun Selatan.Â
Masih di dalam kompleks Alun-Alun Kidul, terdapat bangunan sasana hinggil yang pada zaman dahulu menjadi tempat bagi raja untuk menyaksikan adu manusia dengan harimau yang disebut rampog macan, tetapi saat ini berubah fungsi menjadi tempat pertunjukan seni.Â
Salah satu hal yang membuat tempat ini populer yaitu karena mitos yang beredar di masyarakat mengenai pohon beringin kembarnya. Mitos ini tidak bisa lepas dari sejarah Alun-Alun Kidul yang dulu digunakan untuk para prajurit Kraton. Sebelum prajurit diterima bertugas di Kraton Ngayogyakarta mereka harus melakukan ritual masangin atau tapo bisu mubeng beteng. Terlebih dauhulu. Ritual ini bertujuan untuk menguji kebersihan hati dari para prajurit dengan cara melewati ringin kurung atau beringin kembar Alun-Alun Kidul.Â