Setelah penjajakan kesepakatan tersebut, kegiatan yang dilaksanakan adalah koordinasi secara daring. Koordinasi ini membicarakan perkembangan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan. Pada kesempatan tersebut, membicarakan pula terkait kunjungan tim P2M ke lokasi pengabdian sebagai langkah awal sinergi dengan masyarakat.
Sinergisitas Akademisi dan Masyarakat
Kamis (09/06), tim Pengabdian mengunjungi lokasi untuk meninjau sekaligus temu muka bersama tokoh-tokoh masyarakat. Bertempat di kediaman salah seorang tokoh pemuda sekaligus tempat anak dan remaja biasa berkegiatan, dimulai pembicaraan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan.
Hadir dalam pertemuan tersebut:
- Tim P2M Pendidikan Sejarah UPI dipimpin oleh Drs. Ayi Budi Santosa, M.Si., dan Ketua Prodi Dr. Murdiyah Winarti, M.Hum
- Ketua RW. 008, Bapak Yaya Dachyarna dan Bapak Diky Rizkia, mewakili Karang Taruna
Pembicaraan berlangsung hangat, terlebih ketika membahas keadaan sejarah masa kini dan ketertarikan generasi muda akan sejarah. Bapak Yaya Dachyarna, selaku ketua RW. 008 menyampaikan dalam sambutannya, bahwa masyarakat akan mendukung penuh kegiatan pengabdian ini.
"Sebagai pemimpin lingkungan, merasa senang pihak UPI dapat berkunjung ke lingkungan kami.", ucap ketua RW. 008 memberikan sambutan pada kegiatan ini. Beliau pun memberi tambahan sebagai dukungan, "Kegiatan ini adalah kegiatan yang bagus, namun berat. Apalagi kegiatan ini menyasar anak-anak. Maka, tentu kami akan mendukung penuh kegiatan ini."
Tim P2M pun menyampaikan apa yang menjadi rencana sekaligus ucapan terima kasih atas sambutan yang diberikan oleh masyarakat. Keramahan dan kehangatan menjadi sesuatu yang berkesan bagi Tim P2M pada kunjungan pertama ini.Â
Adapun pihak masyarakat, kembali menegaskan dukungan dan apresiasi atas kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Tim Pengabdian Pendidikan Sejarah UPI.
Hal tersebut menjadi suatu dukungan sekaligus tantangan yang harus dituntaskan. Cipta sinergi yang berusaha dibangun dengan kunjungan temu muka merupakan hal yang penting sebagai pondasi.Â
Adanya pengabdian ini menunjukan hadirnya akademisi yang tidak hanya bergelut dengan buku, tetapi juga hadir untuk memahami dan membantu menyelesaikan kebutuhan masyarakat umum.