Pipa air minum baku dari sumber mata air menuju perkampungan Riangwulu patah tertimpa pohon, Kamis 16/01/2019.
Sebelumnya warga tidak mengetahui penyebab kekosongan air pada beberapa bak penampung di perkampungan, dikarenakan jarak dari perkampungan ke lokasi sumber mata air lumayan jauh (3 Km). Warga baru mengetahui setelah mendapat laporan dari Frans Lewar yang kebetulan saat itu melintasi kawasan tersebut dan melihat pipa sudah patah tertimpa pohon.
Menanggapi kondisi ini, Pada Kamis 17/01/2019, Kepala Dusun Riangwulu Antonius Liwu mengambil langkah dengan mengkoordinasi kepada para Ketua RT untuk menghubungi warga dan bersama sama ke lokasi guna menggantikan pipa yang patah.
Selain menggantikan pipa yang patah, sebagian warga membersikan mata air, menguras bak penampung utama/reservoir dan mengerok keluar lumpur yang mengendap di dalamnya agar tidak terjadi penurunan debit air. Dengan semangat gotong royong dan kesadaran warga akan pentingnya air bagi kehidupan, akhirnya masalah ini dapat diselesaikan.
Diperkirakan debit air akan kembali normal pada Jumat 18/01/2019. Warga akan menggunakan air sebagaimana mana mestinya setelah air pada bak bak penampung terisi penuh. Â (Â Att/Lw)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H