Mohon tunggu...
SAHITYA KWARDA
SAHITYA KWARDA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Satuan Kejayaan KKM Dua Ratus Enam Sidodadi

Experience is the best teacher

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKM 206 UIN Mailiki Menanam Padi bersama Warga di Desa Sidodadi

30 Januari 2023   21:37 Diperbarui: 30 Januari 2023   21:54 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era modern ini Pendidikan memiliki pengaruh yang sangat penting pada setiap individu, karena orang yang memiliki wawasan tinggi itu lebih mulia dari pada orang yang berwawasan rendah, sehingga banyak dari kalangan masyarakat yang berasumsi bahwasanya lulusan sarjana itu pasti mengajar  disekolah atau bahkan bekerja di perusahaan yang besar. Tentunya hal itu adalah statement yang salah, karena masing-masing dari kita baik lulusan sarjana maupun yang lulusan SMA memiliki peluang yang sama untuk saling berlomba-lomba dan gelar sarjana tidak dapat menjadi jaminan kita bisa mendapatkan sesuatu yang kita inginkan. 

Sehingga kita sebagai mahasiswa harus lebih unggul dengan cara menguasai sesuatu di berbagai bidang, entah dalam keilmuan, perdagangan, pertanian dan kemasyarakatan, seperti yang dilakukan oleh anggota SAHITYA KWARDA (Satuan Kejayaan KKM 206 Sidodadi) bercocok tanam padi dengan warga desa Sidodadi.

Pada hari senin yang cerah, anak-anak KKM 206 libur mengajar di sekolah, sehingga mereka mengagendakan untuk bercocok tanam (atau biasa disebut dengan tandur) dengan warga disawah. Perlu diketahi bahwa padi dapat dipanen 3kali dalam satu tahun, dimulai dari pemilihan bibit padi, bibit padi ada banyak sekali macamnya diantaranya ketanhitam, ketanputih, nampat, blagendit, melati dan masih banyak lagi macamnya. 

Kemudian bibit tersebut di sebar di lahan sawah yang lebarnya sekitar 2meter sesuai kebutuhan. Setelah bibit padi tumbuh sukuran satu jengkal bibit tersebut diambil dan ditanamkan di lahan sawah, hal ini biasanya disebut dengan istilah tandur. Ketika menanam padi ini  tidak dilakukan secara asal-asalan tetapi ada barisannya yang bertujuan agar nanti ketika di panen itu mudah setelah padi tertanam biasanya membutuhkan waktu 120 hari dengan melalui berbagai fase:

  • Fase Vegetatif (0-60 hari)
  • Fase ini dimulai dari penyebaran bibit padi, pada fase ini para petani sering meremehkan dan tidak memperdulikan keadaan padi, padahal ada beberapa hal penting yang harus dilakukan seperti pemupukan pada bibit padi.
  • Fase Generative (60-90 hari)
  • Pada fase ini padi mulai tumbuh dan nyaris sempurna akan tetapi bunganya belum keluar dari pelepah daun bendera padi.
  • Fase Pemasakan (90-120 hari)
  • Pada fase ini terdapat 4 macam yang petama padi masih berwarna hiujau, yang kedua padi sudah mulai berwarna kuning, yang ketiga padi sudah menguning akan tetapi batangnya masih hijau, dan fase yang ke empat padi sudah siap untuk dipanen

Dokpri
Dokpri

Sekitar 4 bulan padi sudah siap dipanen, baisnya hasil panen dipengaruhi oleh keadaan padi. Ketika padi tersebut diserang hama, dimakan burung,tikus, pengairan yang dilakukan tidak sempurna atau kondisi tanah yang dipengaruhi oleh hujan, maka hal itu dapat sangat berdampak terhadap hasil panen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun