Musim 2016-2017 boleh dibilang musim yang kurang baik bagi Barcelona. Tim paling ditakuti di Eropa ini, seakan-akan mati kutu musim ini. Kendati Barcelona berhasil memenangkan trofi Copa del rey musim ini,boleh dibilang manajemen pembelian pemain Barcelona sangat buruk, bukan hanya itu sang entrenador Luis Enrique juga terkadang melakukan eksperimen fatal yang kerap kali membuat Barcelona dilumat lawan, beberapa pemain Barcelona juga tampil mengecewakan. Biang kerok dari keterpurukan Barca ini adalah Bartomeu! mengapa? ini alasannya.
Bartomeu yang menggantikan Sandro Rossel di tahun 2015, seakan-akan menghancurkan fondasi kuat yang telah dibuat oleh lagenda Barca, Johan Cruyyf. Bartomeu telah mengubah sistem,prinsip dan filosofi Barcelona dengan ide-ide bodohnya. Pak Nobita membuat akademi terbaik Barcelona yang telah mengantarkan Blaugrana menuju kejayaan dan melahirkan berbagai talenta muda yakni La-Masia dibuat seperti lelucon oleh pak Nobita. Bartomeu seakan-akan tidak menyadari bahwa segala keterpurukan ada penyebabnya.
Mari kita ambil contoh, Ac Milan misalnya. Klub ini merupakan klub paling disegani dan membuat seluruh tim tepar, kini hanya sebuah tim medioker dan harus berjuang demi bisa lolos dalam ajang Liga Champions/Eropa League, karena kini Milan hanya bisa duduk di peringkat 4-5-6-7 dalam Liga Serie A. Yah karena kebiasaan buruk Ac Milan yang selalu membeli pemain dengan kualitas kaki lima dan harga bintang lima. Tampaknya penyakit ini sudah mulai tersebar kepada Barcelona yang sudah sangat boros.
Di awal musim 2016-2017, kebodohan Bartomeu sangatlah nampak, Nobita ini melepaskan Dani Alves yang merupakan salah satu bek kanan terbaik dunia yang dimiliki Barca ke Juventus dengan status free (gratis). Manajemen Barca juga memutuskan untuk membeli Andre Gomes dengan harga 55 M dari Valencia yang dimana Andre belum benar-benar teruji kualitasnya. Barca juga membeli Lucas Digne dengan harga 16 M yang tidak terlalu diperlukan dan juga mempertahankan Mathieu yang sudah masuk umur 33, bukan hanya itu Luis Enrique juga gagal memanfaatkan talenta Denis Suarez dengan tidak mempoles dan memberi kesempatan bertanding yang banyak. Hanya Umtiti yang berhasil menunjukkan tajinya musim ini.
Barcelona tidak percaya lagi ke la-masia, Johan Cruyyf lagenda Barca telah memberikan kita kunci kemenangan namun dengan konyolnya mister Nobita menghancurkannya. Kinerja Bartomeu sangat memburuk musim ini,apalagi permainan Barca, filosofi Azulgrana seakan-akan menghilang,banyaknya rotasi gagal dan juga kurangnya alternatif pemain berkualitas di lini tengah menjadi alasan mengapa El-Barca gagal saing musim ini dan juga diprediksi kejayaannya tidak akan lama lagi.
Musim 2016-2017, Barcelona seperti berubah nama menjadi Messi FC, tanpa La-Pulga muka Barcelona mau ditaruh kemana lagi, Messi kerap kali harus menyelamatkan Barca, lini tengah dan pertahanan Barca benar-benar tak layak pakai. Messi,Ter Stergen dan Umtiti menjadi pemain terbaik Barcelona musim ini. Merananya Barca ini mengingatkan kita pada Era Blaugrana yang dimana kiper Victor Valdes bahkan tidak pernah menyentuh bola dalam 1 pertandingan, 90% penguasaan bola berkat kecerdikan Xavi dan Iniesta dan gerbang maut Puyol dan Pique.Â
Menjadi presiden suatu klub bukan hal yang mudah,tetapi setidaknya Bartomeu harus lebih hati-hati dalam membeli pemain dan mencari yang kualitas bintang lima dan harga pun tidak apa-apa bintang lima asalkan pemain ini benar-benar teruji dan cocok dengan pemain Barca. Kesalahan fatal manajemen juga ialah, dimana jika ada pemain bagus yang ingin bermain di Barca seperti Mahrez,Veratti,Dybala,Dembele dan masih banyak lagi, Barca cenderung hanya menciptakan rumor dan tidak sigap dalam membeli pemain hingga pada akhirnya mereka disalip oleh saingan mereka.Â
Rumorlona!. Kini memasuki 2017-2018, Barcelona harus benar-benar memikirkan masa depan dan bukan hanya berasik-asik menikmati permainan Messi,Suarez,Busquets,Iniesta dll. Karena tulang punggung Barca ini sudah memasuki usia yang tidak lama lagi akan pensiun, yah-yah mungkin masih ada 6-7 musim. Tetapi masa depan adalah hal yang terpenting, Barca seharusnya sudah bersyukur memiliki akademi La-Masia dan tidak perlu jauh-jauh lagi membeli pemain, apalagi La-Masia disebut-sebut sebagai akademi terbaik era ini, terimakasih ke Johan Cruyyf.Â
Lembar baru bagi Barcelona, digantikannya Enrique, kini Valverde masuk sebagai entrenador baru. Ini merupakan langkah awal yang cukup baik bagi Barca. Valverde juga pernah menahkodai Athletic Bilbao yang pernah menggasak Barcelona di ajang Piala Super Spanyol dengan total agregat 5-1 (4-0-1-1). Valverde juga lebih menyukai pemain muda yang kualitas bintang lima tetapi harga kaki lima. Barca harus belajar dari Real Madrid dan Juventus. Kedua tim ini sukses menjadi finalis Liga Champions berkat kegigihan mereka dalam manajemen, karena harus diketahui bahwa manajemen adalah hal terpenting dalam suatu klub.Â
Berkat duet Zidane dan Perez seakan-akan mengisi satu-sama lain. Perez yang demen membeli pemain dengan kualitas kaki lima dan harga bintang lima (seimbang) dan juga Zidane yang suka membeli pemain muda yang nantinya dipoles di Real Madrid contohnya Asensio,Casemiro dan Vazques. Memang mungkin Real Madrid termasuk klub boros setidaknya mereka memakai uang mereka dengan benar, umpamanya seperti kalian mau keliling dunia pasti harga tiket pesawat mahal begitulah gambaran manajemen Madrid.Â