Mereka selalu gugur di perdelapan final yang dimana selalu Barca-lah yang diunggulkan namun mereka pun ditendang oleh tim yang lagi masa kebangkit-bangkitannya. Atletico Madrid,Juventus dan As Roma menjadi 3 tim yang berturut-turut menghadang Barca menghadapi semifinal, apa yang harus dibenahi Barca?Â
Dalam sejarah El-Clasico Barcelona dalam 10 tahun terakhir ini selalu menjadi sisi yang lebih dominan daripada Real Madrid namun apabila kita berbicara soal trofi UCL,Real Madrid bisa berbicara banyak,kendati kalah di El-Clasico tapi merekalah yang dikenal di Eropa sebagai jawara dari Spanyol.Â
Musim 2015 dimana euforia Barcelona kembali menjuarai liga Champions namun tidak ada yang menyangka bahwa 3 tahun berikutnya El-Real akan menambah pundi-pundi trofinya dengan membawa trofi itu dan pengharagaan duodecima yang mustahil bagi semua tim dan akan selalu menjadi mimpi bagi seluruh tim besar lainnya.Â
Real Madrid dalam bidang Liga Champions seakan tidak terkejar lagi, kini mereka ditinggalkan CR7 dan Zidane dua heroik di Bernabeu,akankah mereka bisa bangkit lagi dari masa seperti ini? dan tak disangka kembali menjawarai UCL?, kendati sempat keok menelan 2 kekalahan di penyisihan grup,Los-Blancos tetap keluar sebagai jawara grup dan melawan Ajax di 16 besar.Â
Tidak boleh diremehkan kemampuan El-Real mengingat tahun lalu mereka bisa memukul mundur tim sekelas Juventus,Bayern dan Liverpool serta kembali lagi menjawarai UCL kendati sempat terseok dan justru keluar dari grup dengan status runner up,Barca yang dengan baik menggasak Chelsea lewat 2 gol nutmeg dari Messi yang mempermalukan Courtouis yang kini menjadi kiper anyar El-Real.Â
Barcelona mengalahkan Chelsea dengan agregat 4-1 di 16 besar dan akhirnya harus tertunduk malu dikalahkan Roma lewat prestasi epic comeback yang akan selalu dikenang publik Roma,kecintaan Franceso Totti dan diyakini Roma merupakan klub paling fanatik bola begitu juga dengan Italia.Â
El-Clasico jilid pertama berhasil disapu bersih oleh Barcelona, laga tersebut seperti bukan El-Clasico dimana Barca bemain sangat fantastis sedangkan Real Madrid terpuruk dengan dihancurkannya mereka dihadapan beribu-ribu puluan publik Fc Barcelona menyaksikan para pahlawannya mewarnai El-Clasico dan memberi pembelajaran berharga bagi Courtouis dalam El-Clasico perdananya.Â
Luis Suarez mencetak hattrick, Coutinho dan Vidal mencetak gol El-Clasico mereka, dan Barca pun terbang menuju puncak klasemen. Laga tersebut tercipta sebuah sejarah yang unik, selain kemenangan pesta gol Barca, laga tersebut untuk pertama kalinya selama sewindu ini  kita tidak menyaksikan persaingan antara Messi dan Ronaldo, bukan karena cidera melainkan CR7 yang sudah memilih berlabuh membela Juventus setelah 8 tahun bersama El-Real (dari 2010 bergabung).
El-Clasico jilid kedua kali ini bukan berasal dari ranah La-Liga melainkan Copa Del Rey yang menjadi rutinitas kemenangan bagi Barcelona yang seringskali serta paling rajin membawa pulang trofi ini, kendati sering dicemooh hanya berhasil membawa pulang liga tarkam, turnamen ini tidak boleh diremehkan karena tim sekelas El-Real saja tidak berhasil menembus final ajang ini setelah terakhir kali menjawarainya pada tahun 2014 mengalahkan Barcelona.
Blaugrana menjadi pelanggan setia trofi ini, kali ini kembali bersua menghadapi Real Madrid setelah terakhir kali mereka bertarung di final Copa Del Rey pada tahun 2014 dimana Bale keluar sebagai aktor kemenangan lewat sprint ala flashnya mengalahkan Marc Bartra dan memperdaya Pinto.Â
El-Clasico semifinal mempertemukan 2 raksasa Spanyol yakni Barcelona dan Real Madrid. Leg pertama, Real Madrid yang datang ke markas besar Barcelona yakni Campnou dibayang-bayangi oleh rasa ketakutan dan memori buruk kelam dimana mereka dibantai habis-habisan dengan skor 5-1, meskipun Barcelona bermain tanpa megabintangnya yakni Lionel Messi.Â