Mohon tunggu...
Attar Musharih
Attar Musharih Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Attar Musharih

Seorang pengamat bola.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

PSG,Barca dan Madrid "inspirator" bagi Sepakbola Indonesia

19 November 2017   19:37 Diperbarui: 19 November 2017   20:40 1347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut saya klub seperti PSG melambangkan keseriusan dan niat yang luarbiasa dalam kepimpinan seorang presiden Nasser Al-Khelaifi. Da serius mencintai klubnya sampai menghabiskan dana sampai 300 miliar demi membeli Neymar plus Mbappe dan membangun lini formasi terbaik. Passion ada biarpun dengan uang, meskipun kurang mengajarkan yang baik bagi pemain bola karena passion lebih besar dari uang. Intinya ini menunjukkan seorang pemimpin klub bisa mengubah segalanya, ayolah PSSI ikutilah dia, Nasser rela melakukan segalanya mengorbakan seluruh hartanya demi melihat klub kesayangannya PSG berjaya dengan tim luarbiasa mahal. 

Atau lihatlah Barca yang pada era 2009 dapat menyulap pemainnya dalam membangun skuad,bukan main tidak ada uang banyak yang dikeluarkan,meskipun sekarang klub ini seperti merana dalam pemborosan dan kualitas kaki lima, tetapi dulu mereka memiliki mesin andalan yang dibudidayakan sejak dahulu dan diperkenalkan lebih maju oleh nama besar seperti Johan Cruyyf, jadi disana mereka memang menyatu dengan taktik Barca serta Spanyol jadi jika dipromosikan ke tim utama tidak akan sulit lagi beradaptasi.

Ini mengajarkan Sepakbola tentang passion mengolah kaki serta taktik, ini adalah jalan kedua dan lebih efektif soal regenerasi dan darah Catalan. Bayangkan generasi emas Messi dkk yang diisi oleh Iniesta,Xavi,Pique,Pedro,Busquets,Puyol,Valdes, Munir,Tello,Sandro hanya dihasilkan dari 0. Benar-benar contoh klub yang luarbiasa, harga kakilima kualitas bintang lima. Namun filosofi tersebut sudah hilang dan jatuh ke tangan Real Madrid yang lebih pandai dalam membeli pemain. 

Barcelona benar-benar pandai dalam membangun tim, generasi La-Masia juga dapat menunjukka taktik yang benar-benar melambangkan darah merah dan biru dalam permainan sepakbola yang diciptakan oleh Johan Cruyyf dan dikembangkan terus menerus. Pemain paling menonjol yakni Lionel Messi, sungguh beruntung Barca dan bahkan Messi. Mereka bagaikan hubungan Simbiosis yang saling menguntungkan. Momen paling dikenang adalah ketika Lionel Messi mencetak 3 gol melawan los-galactiocs Real Madrid dan meskipun Barca hanya bermain dengan 3 orang. 

Diluarsana ada 1001 pemain muda berbakat, sepakbola Indonesia memang belum maju namun dengan pelajaran seperti ini saya yakin lembaga sepakbola dan kita semua dapat menjadikannya sebagai inspirasi menuju sepakbola Indonesia yang dipandang dunia sebagai negara fanatik penggemar tetapi juga dapat menghasilkan tim luarbiasa. Tidak ada yang tidak mungkin, kita sebagai rakyat Indonesia,pengamat bola dan pencinta sepakbola sebaiknya mendoakannya. Semoga klub seperti Barca,Psg dan Real dapat mengajari Sepakbola kita dalam membangun tim dan bersabar. 

Salam Olahraga. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun