Menjadi seorang Pria ternyata tak sebanding susahnya daripada menjadi seorang Wanita. Meski aku bukan & tdk pernah (bersyukur malah jadi Pria..he2), tetapi aku dapat merasakan beban yang di emban seorang wanita.
Alhamdullillah..Kami dikarunia seorang Anak laki-laki yang lucu, Aktif & Cerdas berumur hampir 2 thn. Mengurus Balita seusia itu tentu memerlukan pewangasan yg ekstra dari Lingkungan terutama Orang tuanya. Sebelum berumur 1 thn dia mungkin masih lucu-lucunya. Tapi lewat setahun.., mulai deh nakal-nakalnya. Tidak mudah mengurus anak seusia itu sendirian pagi hingga sore hari. Apalagi (sekali lagi alhamdulillah..) Istriku sekarang dalam keadaan Hamil kurang lebih 7 bln. Dalam kondisi seperti itu dia tetap melayani kami (aku & balitaku) sebagai Istri & Ibu..
Tentang Ibu.
Sosok yang satu ini sudah jelas harus kita Hormati, Patuhi, Sayangi, & Doakan sepanjang hidup kita (tidak ada perdebatan didalamnya ttg hal itu). Menjaga kita di Kandungannya, Melahirkan kita antara hidup & Mati, Menjaga kita di saat kita diusia "lagi nakal-nakalnya", dan seterusnya dst..
Dua sosok wanita diatas mungkin mewakili Penglihatan, Perasaan, serta Kekagumanku terhadap wanita. Tampak lemah tak berdaya ternyata mereka lebih 'Perkasa'. Mungkin benar mereka 'cuma' bagian dari kita (tulang rusuk).Tapi tanpa mereka kita tidak ada dan kita bukan siapa siapa.
Aku bukan pemerhati Gender. Apalagi Aktivis perempuan. Cuman sekadar menunjukkan kekaguman & penghormatanku pada mereka. Dengan cara itu mungkin Aku bisa lebih menyayangi & memuliakan mereka..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H