Secercah sinar kuning hangat
datang tanpa paksaan, tanpa permintaan.
Uap kehidupan dari belakang mengejutkan,
Lima empat puluh sembilan,
kehangatan itu merubah, tiba tiba mencabik-cabik raga,
Datang terbiasa dengan manis
keluar terburu-buru dengan pahit di hati yang sudah teriris.
ah sakit tanpa manis, tapi harus tetap mringis, belajar dari si manis.
awal yang manis, berakhir dengan kencing manis, awal yang pahit akan menjadi obat dan berakhir mringis.
-Tumenggung II, 23 Oktopuisis 2019
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI